tag:blogger.com,1999:blog-35949054155612274012024-03-13T03:40:09.293-07:00islamAbu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya Allah memaafkan dari umatku, apa-apa yang masih tergerak dalam hati selama belum dibicarakan atau dilaksanakan (dikerjakan). (Bukhari, Muslim)zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-73593608177702068652012-06-12T06:21:00.005-07:002012-07-23T22:21:53.297-07:00Tanda-Tanda Hati yang Mati<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="background-color: red;">
<span style="background-color: white;"></span><span style="background-color: white;"></span></h2>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="background-color: yellow;">بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم</span></h3>
<h2 style="background-color: red;">
</h2>
<h3 style="color: #38761d; text-align: center;">
HATI YANG MATI BUKANLAH KEMATIAN BIOLOGIS</h3>
<a href="http://saputra51.wordpress.com/2012/04/26/tanda-tanda-hati-yang-mati/hati-mati/" rel="attachment wp-att-4379" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="alignright wp-image-4379" height="182" src="http://saputra51.files.wordpress.com/2012/03/hati-mati.jpg?w=238&h=182" title="Hati yang telah MATI" width="238" /></a>Persepsi
tentang mati memang berbeda pada setiap orang. Ada yang merasa sudah
mati ketika kehilangan kekasihnya. Ada yang merasa mati ketika ludes
harta bendanya. Dan, ada yang menganggap hidupnya tak berarti saat
dirundung kegagalan dan kedukaan akibat musibah.<br />
<div style="text-align: justify;">
Mati bukan hanya ketika seseorang telah
mengembus kan napas terakhir, matanya terpejam, detak jantung terhenti,
dan jasad tak bergerak. Itu semua hanya mati secara biologis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kematiannya masih bermanfaat karena menjadi pelajaran bagi yang hidup. Rasulullah SAW bersabda,</div>
<a name='more'></a><br />
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b>“<span style="color: green;"><i>Cukuplah kematian menjadi pelajaran, dan cukuplah keyakinan sebagai kekayaan.</i></span>” (At-Thabrani dari Ammar RA)</b></div>
</blockquote>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: green;"><i>Alangkah
banyak manusia sudah mati, tapi masih memberikan manfaat bagi yang
hidup, yakni masjid atau madrasah yang mereka bangun, buku yang mereka
tulis, anak saleh yang ditinggalkan, dan ilmu bermanfaat yang telah
diajarkan. Meraka mati jasad, tapi pahala terus hidup</i></span> (QS.2 Al-Baqarah :154)</b></div>
</blockquote>
<div style="text-align: left;">
<span id="more-4377"></span></div>
<div style="text-align: center;">
|</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya yang perlu diwaspadai adalah
mati hakiki, yakni matinya hati pada orang yang masih hidup. Tak ada
yang bisa diharapkan dari manusia yang hatinya telah mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
Boleh jadi dia hanya menambah jumlah
bilangan penduduk dalam sensus. Hanya ikut membuat macet jalanan dan
mengurangi jatah hidup manusia lain. Itu pun kalau tak merugikan orang
lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana halnya dengan koruptor, orang yang merusak, dan menebar kejahatan di muka bumi?</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanda manusia yang hatinya telah mati,
antara lain, kurang berinteraksi dengan kebaikan, kurang kasih sayang
kepada orang lain, mendahulukan dunia daripada akhirat, tak mengingkari
kemungkaran, menuruti syahwat, lalai, dan senang berbuat maksiat.</div>
<div style="text-align: center;">
|</div>
<h3 style="text-align: center;">
<b><span style="color: red;">3 hal yang bila kita tinggalkan<br />
akan menyebabkan kematian hati</span></b></h3>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: #ff6600;"><b>Pertama,</b> </span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<b>MENINGGALKAN SHALAT</b>, itu
akan membuat jiwa kalut. Kita akan terjerumus ke dalam perbuatan keji,
terseret ke lembah kemungkaran dan kesesatan (QS.29 Al-Ankabut :45) dan
(QS.19 Maryam :59), dan bisa menyusahkan serta merugikan orang lain.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><span id="fon0" style="color: green; font-size: x-small;"><span id="fon45" style="color: black; font-size: x-small;"><span style="color: green;"><i>Bacalah
apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab [Al Qur’an] dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
[perbuatan-perbuatan] keji dan mungkar. </i></span></span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span id="fon0" style="color: green; font-size: x-small;"><span id="fon45" style="color: black; font-size: x-small;"><span style="color: green;"><i>Dan
sesungguhnya mengingat Allah [shalat] adalah lebih besar [keutamaannya
dari ibadat-ibadat yang lain]. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.</i></span> (QS.29 Al-Ankabut :45) </span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span id="fon0" style="color: green; font-size: x-small;"><span id="fon59" style="color: black; font-size: x-small;"><span style="color: green;"><i>Maka
datanglah sesudah mereka, pengganti [yang jelek] yang menyia-nyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui
kesesatan.</i> </span>(QS.19 Maryam :59)</span></span></b></div>
</blockquote>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: #ff6600;"><b>Kedua,</b> </span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<b>MENINGGALKAN SEDEKAH</b>, Itu berarti kita egois, individualis, dan enggan berbuat baik. Kepedulian sosial seperti sedekah adalah bukti keimanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang suka bersedekah hatinya lapang
dan dijauhkan dari penyakit, khususnya kekikiran, sedangkan para
dermawan selalu menebar kebajikan sehingga dekat dengan manusia, Allah,
dan surga.</div>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: #ff6600;"><b>Ketiga,</b> </span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<b>MENINGGALKAN ZIKRULLAH</b>,
adalah awal kematian hati. Hatinya akan membatu sehingga tak bisa
menerima nasihat dan ajaran agama. Zikir akan menimbulkan ketenangan
hati (QS.13 Ar-Ra’d :28). Orang yang tenang hatinya akan berperilaku
positif dan tak mau berbuat jahat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mukmin yang selalu shalat, senang
bersedekah, dan memperbanyak zikrullah akan menjadi orang yang paling
baik, memiliki hati yang hidup, dan menebar kebaikan kepada sesama. Bila
kita merasa rajin shalat, sedekah, dan zikir, tetapi hatinya mati,
kemungkinan besar shalat, sedekah, dan zikirnya cenderung formalitas
tanpa jiwa.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><span id="fon0" style="font-size: x-small;"><span id="fon28" style="font-size: x-small;"><span style="color: green;"><i>[yaitu]
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingati Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati
menjadi tenteram.</i> </span>(QS.13 Ar-Ra’d :28)</span></span></b></div>
</blockquote>
<div style="text-align: center;">
|</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya hati yang telah mati,
mengeras, adalah hati yang tidak bisa memahami, dan mengambil
nasehat-nasehat yang disampaikan kepadanya, yang berasal dari Al-Quran
maupun As-Sunnah, yakni hadits Rosulullullah Shallallahu’alayhi Wa
Sallam.</div>
Hatinya tidak tergerak sedikitpun. Ya karena Allah telah mengunci
hatinya disebabkan dosa-dosa yang terus-menerus dia perbuat di muka bumi
ini. Allah Ta’ala berfirman:<br />
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: green;"><i>Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.</i> </span><br />
(QS. Al-Qiyaamah :75)<br />
</b></div>
</blockquote>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: green;"><i>Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.</i></span> (QS. Al Muthoffifin: 14)</b></div>
</blockquote>
Rosulullah bersabda:<br />
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b>“<span style="color: green;"><i>Seorang
hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititik kan dalam hatinya
sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta
bertaubat, hatinya dibersihkan. </i></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: green;"><i>Apabila
ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut
hingga menutupi hatinya.Itulah yang diistilahkan “Ar-Raan” yang Allah
sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian),
sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’</i>.</span>”</b></div>
</blockquote>
Mujahid berkata:<br />
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b>“<span style="color: green;"><i>Hati
itu seperti telapak tangan. Awalnya ia dalam keadaan terbuka dan jika
berbuat dosa, maka telapak tangan tersebut akan tergenggam. Jika berbuat
dosa, maka jari-jemari perlahan-lahan akan menutup telapak tangan
tersebut. Jika ia berbuat dosa lagi, maka jari lainnya akan menutup
telapak tangan tadi. Akhirnya seluruh telapak tangan tadi tertutupi oleh
jari jemari.</i></span>”</b></div>
</blockquote>
Bukanlah disebabkan mereka itu tuli, dan bukan pula disebabkan oleh
penglihatan yang rusak. Akan tetapi Ar-Raan telah menutupi hati,
sehingga dia tidak mampu lagi untuk memahami syari’at-syari’at Allah.
Allah Ta’ala berfirman:<br />
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: green;"><i>maka
apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati
yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan
itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang
buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.</i> </span>(Qs. Al-Hajj: 46)</b></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi kebutaan itu, kebutaan mata
hati, sekalipun penglihatan dia luar biasa tajamnya, akan tetapi yang
demikian itu tidak mampu untuk mengambil sebuah pelajaran, dan tidak
mampu mengetahui apa yang terkandung di dalam Al-Quran dan As-Sunnah.
Wallahul musta’an</div>
<div style="text-align: justify;">
Alangkah indahnya apa yang dikatakan seorang ahli syi’ir Muhammad ‘Abdullah bin Muhammad bin Hayyan al-Andalusi</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hai manusia yang mendengarkan seruan kecelakaan. Telah memanggilmu dua tanda kematian; <span style="color: #ff6600;">Uban dan Kerentaan</span>. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jika engkau tak mau mendengar peringatan, apa saja yang engkau lihat dari kepalamu yang mempunyai dua pancaindra, <span style="color: #ff6600;">Pendengaran dan Penglihatan</span>.</b></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu Abid Dun-ya berkata, Sebagian ahli hikmah berkata:</div>
<ul>
<li><b>Hidupkanlah hatimu dengan berbagai nasehat,<br />
</b></li>
<li><b>Sinarilah dengan tafakkur,<br />
</b></li>
<li><b>Matikanlah dengan zuhud,<br />
</b></li>
<li><b>Kuatkanlah dengan keyakinan,<br />
</b></li>
<li><b>Hinakanlah dengan kematian,<br />
</b></li>
<li><b>Tetapkanlah dengan fana,<br />
</b></li>
<li><b>Pandanglah bencana dunia,<br />
</b></li>
<li><b>Waspadalah dengan permainan masa,<br />
</b></li>
<li><b>Berhati-hatilah dengan perubahan hari,<br />
</b></li>
<li><b>Tampilkanlah kepadanya kisah-kisah orang terdahulu,<br />
</b></li>
<li><b>Berjalanlah pada negeri-negeri peninggalan mereka,<br />
</b></li>
<li><b>Serta lihatlah apa yang mereka lakukan,<br />
</b></li>
<li><b>Dimana mereka berada dan karena apa mereka berubah.</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu telitilah apa yang menimpa ummat-ummat yang mendustakan, berupa bencana dan kehancuran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saudaraku, hendaklah kita muhasabah diri,
lihatlah diri kita, bagaimana kondisi kita ketika disampaikan ayat dan
hadits kepada kita, apakah kita merasakan sesuatu yang bermanfaat
darinya, ataukah kita tidak mampu merasakan apa-apa?</div>
<div style="text-align: center;">
|</div>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: red;">TANDA-TANDA HATI YANG MATI</span></h3>
<ul>
<li><span style="color: #ff6600;"><b>“Tarkush sholah”</b></span> Berani meninggalkan Sholat Fardhu,</li>
<li> <span style="color: #ff6600;"><b>“Adzdzanbu bil farhi”</b></span> Tenang tanpa merasa berdosa padahal melakukan dosa besar.</li>
</ul>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><span id="fon3" style="color: black; font-size: x-small;"><span style="color: green;"><i></i><i>Ikutilah
apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti
pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran
[daripadanya].</i> </span><br />
(QS.7 Al-Araf :3)<br />
</span></b></div>
</blockquote>
<ul>
<li><span style="color: #ff6600;"><b>“Karhul Qur’an”</b> </span>Tdk mau membaca bahkan menjauih dg ayat2 Alqur’an,</li>
<li><span style="color: #ff6600;"><b>“Hubbul ma’asyi”</b></span> Terus menerus melakukan ma’siyat,</li>
<li><span style="color: #ff6600;"><b>“Asikhru”</b></span> Sibuknya hanya mempergunjing, buruk sangka, merasa dirinya lebih suci,</li>
<li><span style="color: #ff6600;"><b>“Ghodbul ulamai”</b> </span>Sangat benci dengan nasehat baik & ulama,</li>
<li><span style="color: #ff6600;"><b>“Qolbul hajari”</b> </span>Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, kuburan & akhirat,</li>
<li><span style="color: #ff6600;"><b>“Himmatuhul bathni”</b></span> Gilanya pada dunia tanpa peduli halal haram yang penting kaya,</li>
<li style="text-align: justify;"><span style="color: #ff6600;"><b>“Anaaniyyun”</b></span> sama sekali masa bodoh keadaan orang lain, saudara bahkan bisa jadi keluarganya sekalipun menderita,</li>
<li><span style="color: #ff6600;"><b>“Al intiqoom”</b></span> Pendendam hebat,</li>
<li><span style="color: #ff6600;"><b>“Albukhlu”</b> </span>sangat pelit,</li>
<li><span style="color: #ff6600;"><b>“Ghodhbaanun”</b></span> cepat marah karena keangkuhan & dengki.</li>
</ul>
<div style="text-align: center;">
<b>|</b></div>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: red;">HIDUPKAN HATI DENGAN</span></h3>
<ul>
<li>Banyak dzikir,</li>
<li>Banyak baca kisah para shalihin terdahulu,</li>
<li>Kisah ibadah keshalihan bagaimana Islam diterapkan dizaman kenabian, para shahabat tabiin,</li>
<li style="text-align: justify;">Merenung kejadian dalam kehidupan yang merupakan tanda keberadaan Allah SWT yang mutlak brada diatas smuanya,</li>
<li style="text-align: justify;">Banyak nyebut <span style="color: #ff6600;"><b>“Laa ilaaha ilallaah”</b></span></li>
<li style="text-align: justify;">Akrab dengan ilmu,</li>
<li style="text-align: justify;">Penyampai ilmu Risalah Agama yang mulia ini,</li>
<li style="text-align: justify;">Perbanyak do’a</li>
<li style="text-align: justify;">Dekat dengan orang shalih dan lingkungan shalih bukan lingkungan salah, atau lingkungan maksiat,</li>
</ul>
<div style="text-align: center;">
|</div>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: red;">Semoga allah melindungi dan merahmati Usaha Kita</span></h3>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><b>Wallahua’lam BisShowaab</b></span></h3>
<div style="text-align: center;">
|</div>
<h4 style="text-align: center;">
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬<br />
<span style="color: navy;">SEMOGA BERMANFA’AT – ALHAMDULILLAH</span><br />
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬</h4>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><b> <a href="http://saputra51.wordpress.com/2012/04/26/tanda-tanda-hati-yang-mati/kata-mutiara-16-2/" rel="attachment wp-att-4630"><img alt="" class=" wp-image-4630 aligncenter" height="117" src="http://saputra51.files.wordpress.com/2012/04/kata-mutiara-16.jpg?w=557&h=117" title="Kata Mutiara" width="557" /></a>http://saputra51.wordpress.com</b></span></h3>
</div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-28235667836657434102012-06-12T05:57:00.004-07:002012-07-23T22:22:11.600-07:00Dzulkifli masuk syurga karena taubat dari zina<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-weight: 800;"><img alt="" class="aligncenter" height="47" src="http://muslimsetia.com/wp-content/uploads/2011/12/BISMILLLAH.jpg" width="223" /></span><br />
<div align="center" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img alt="" class="rg_hi uh_hi" data-height="239" data-width="211" height="200" id="rg_hi" src="https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSJqBhEDh5ngivfY3XIa4B8g9rSTt7YOQly4RrJNJqcVHdBHmfyRg" style="height: 239px; width: 211px;" width="176" /><span style="font-weight: 800;"></span></div>
<br />
Nabi
Muhammad saw berkata, “Dzulkifli adalah seorang dari Bani Israel. Ia
tidak pernah merasa malu dengan dosa yang ia perbuat. Suatu ketika
seorang wanita datang kepadanya, lalu Dzulkifli membayar wanita itu 60
dinar dengan syarat wanita itu mau disetubuhinya.<br />
<a name='more'></a><br />
Tatkala Dzulkifli hendak menyetubuhinya, wanita itu gemetaran dan
menangis. Dzulkifli bertanya, “Mengapa engkau menangis ? apakah aku
telah memaksamu (melakukan ini) ?”, wanita itu menjawab, ”Tidak, tetapi
ini adalah perbuatan yang belum pernah aku lakukan sama sekali. Dan aku
tidak melakukan perbuatan ini kecuali karena kebutuhan hidupku.” Maka
Dzulkifli berkata dengan keheranan, ”Apakah engkau melakukan ini hanya
karena kebutuhan yang memaksa ? padahal engkau belum pernah melakukannya
? pergilah dan ambillah uang ini! ”. kemudian Dzulkifli berkata dalam
hati, “Tidak! Sungguh demi Allah, aku tidak akan melakukan maksiat lagi
setelah ini”.<br />
Lalu pada malam harinya dikabarkan Ia meninggal dunia dan telah
tertulis bahwa Allah mengampuni Dzulkifli” orang-orang pun merasa takjub
mendengan hal itu. (HR. at-Turmudzi dan al-Hakim)<br />
Seperti kita ketahui bersama bahwa perbuatan zina merupakan perbuatan
yang dilarang oleh agama manapun. Di dalam Islam ada ayat-ayat
Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa zina merupakan perbuatan yang terlarang
dan lebih dari itu termasuk dalam perbuatan yang digolongkan sebagai
dosa besar. Beberapa ayat yang menjelaskan larangan dan hukuman bagi
yang melakukan zina :<br />
<ol>
<li><i>“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”.</i> QS al-Isra’ ayat 32</li>
<li><i>“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah
tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas
kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah,
jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman” </i>QS An-Nur ayat 2</li>
</ol>
Sungguh Dzulkifli adalah orang yang mendapatkan hidayah dari Allah
swt, Ia segara sadar dan bertaubat dari perbuatan zina yang terlaknat.
Mendekati zina saja sudah dilarang apalagi melakukannya.<br />
Ya Allah, lindungilah diri kami dan keluarga kami dari perbuatan zina yang keji dan terlaknat, amin amin ya Robbal’alamin.<br />
<br />
sumber : buku 101 kisah teladan</div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-32494062272902266322012-06-07T06:17:00.001-07:002012-07-23T22:22:48.819-07:00update adakah pacaran islami ? cara menggendalikan cinta?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-weight: 800; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="aligncenter" height="47" src="http://muslimsetia.com/wp-content/uploads/2011/12/BISMILLLAH.jpg" width="223" /></span></div>
<span style="background-color: yellow;"></span><br />
<div class="postmeta-primary" style="color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-auto; text-transform: uppercase;">
<span style="background-color: cyan;"><span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: 12px; line-height: 16px;">baik kali ini kita akan membahas mengenai</span><span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: 12px; line-height: 16px;"> </span><b style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: 12px; line-height: 16px;">pacaran</b><span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: 12px; line-height: 16px;">, </span></span></div>
<div class="postmeta-primary" style="color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-auto; text-transform: uppercase;">
<span style="background-color: cyan;"><span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: 12px; line-height: 16px;">1.adakah</span><span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: 12px; line-height: 16px;"> </span><b style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: 12px; line-height: 16px;">pacaran islami</b><span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: 12px; line-height: 16px;"> </span><span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: 12px; line-height: 16px;">?</span></span><br />
<span style="background-color: cyan;"><b style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: 12px; line-height: 16px;">2.bagaimana cara menggendalikan cinta</b><span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: 12px; line-height: 16px;">?</span></span></div>
<div class="post-body entry-content" style="background-color: white; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Bagi remaja, bila istilah itu disebut-sebut bisa membuat jantung berdetak lebih kencang. Siapa sih yang nggak semangat bila bercerita seputar aktivitas pacaran ini? Semua orang yang normal pasti seneng. Apalagi yang digambarkan dalam cerita film dan novel, baik yang happy ending maupun unhappy ending kisah-kasih itu. Tetap mengasyikan. Pokoknya aktivitas baku syahwat yang memang bukan barang baru di kalangan remaja itu terus diekspos dan dibuat seolah-olah legal.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Punya tampang sekeren personelnya "Westlife"? Dijamin bakal dikejar-kejar kaum Hawa. Baik yang mengejar ingin dikencani maupun yang ingin nagih utang (hua..ha..ha..). Coba aja bayangin, wanita mana sih yang nggak deg-degan kalo lihat tampangnya si Mark atawa Kian? Wuih, histeris, Brur! Maklum cowok ABG yang tergabung dalam kelompok Westlife ini cool banget. Jadi nggak heran kalo anak cewek merasa nyaman dapat gacoan model begitu.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Bicara soal rasa cinta memang diakui mampu membangkitkan semangat hidup. Suer, nggak bohong! Termasuk anak masjid, yang katanya 'dicurigai' tak kenal cinta. Sama saja, anak masjid juga manusia, yang memiliki rasa cinta dan kasih sayang. Pasti dong, mereka juga butuh cinta dan dicintai. Soalnya, perasaan seperti itu wajar dan alami. Malah aneh bila ada orang yang nggak kenal cinta, jangan-jangan bukan orang. Nah, biasanya bagi remaja yang sedang kasmaran, mereka mewujudkan cinta dan kasih sayangnya lewat aktivitas pacaran. Kayak gimana sih? Deuuh, pura-pura nggak tahu. Itu tuh, cowok dan cewek yang saling tertarik, lalu mengikat janji dan akhirnya ada yang sampai hidup bersama layaknya suami-isteri. Padahal dalam Islam ada aturan mainnya. Nggak sembarangan sesuka udelnya.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Tapi celakanya, pacaran telah begitu mendarah daging dalam kehidupan masyarakat sekarang. Dan ternyata yang paling banyak mempraktekkan 'amalan' tersebut adalah remaja macam kamu. Dari mulai yang backstreet, karena takut ketahuan sama ortu, sampai yang berani tanpa tedeng aling-aling. Mulai cuma jalan berdua sambil pegangan tangan, sampai ada yang berani ke level berikutnya dan berikutnya. Berbahaya bukan?</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Omong-omong soal pacaran, ternyata sekarang ada gosip baru tentang pacaran Islami. Ini kabar bener atau cuma upaya melegalkan aktivitas baku syhawat itu? Malah disinyalir, katanya banyak pula yang melakukannya adalah anak Rohis/anak masjid. Artinya mereka itu pengen Islam, tapi pengen pacaran juga? Ah, ada-ada saja! Masak 'segila' itukah kasusnya? Kalo ternyata benar, bagaimana dengan yang lain yang bukan 'anak masjid/anak rohis'? Weleh-weleh berat juga ternyata, ya?</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: large;"><b><span class="Apple-style-span"><span style="color: cyan;">Nggak Ada Pacaran Islami!</span></span></b></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Memang betul, kalo dikatakan bahwa ada anak masjid yang meneladani tingkah James Van Der Beek dalam serial Dawson's Creek tapi bukan berarti kemudian dikatakan ada pacaran islami. Itu nggak benar. Tetap saja, siapapun yang melakukan aktivitas maksiat, tetap saja berdosa. Jangan karena yang melakukan adalah anak masjid lalu ada istilah pacaran Islami. Nggak bisa, jangan-jangan nanti kalo anak masjid kebetulan lagi nongkrongin judi rolet, disebut judi islami? Wah gawat bin bahaya, Non!</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Tapi mungkin bukan itu yang dimaksud. Kita yakin kok, kalo yang namanya pacaran secara 'radikal', pasti anak masjid/anak rohis nggak bakal melakukannya. Malu. Bisa jadi itu alasannya. Tapi masalahnya adalah bagaimana ketika mereka mengekspresikan rasa cintanya, karena beliau-beliau juga manusia seperti kita. Barangkali sebagian anak masjid ataupun anak rohis menganggap boleh-boleh saja bila aktivitas pacaran itu tidak sebrutal pada umumnya. Boleh jadi itu dugaan dan anggapan. Disinilah perlunya pemahaman Islam yang benar dan tinggi. Jangan sampai aktivitas maksiat berubah menjadi halal hanya gara-gara pake embel-embel Islam. Nggak bisa dan memang nggak benar.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Tentu lucu bin menggelikan dong, bila suatu saat nanti teman-teman remaja yang berstatus anak masjid atau aktivis dakwah terkena 'virus' cinta kemudian mengekspresikan cintanya lewat pacaran. Tapi inget, aktivitas itu nggak bisa disebut pacaran islami, karena memang nggak ada istilah itu. Jangan salah sangka, mentang-mentang pacarannya pake jilbab, baju koko dan berjenggot, lalu mojoknya di masjid, kita sebut aktivitas pacaran Islami. Wah salah besar, itu. Dan yang jelas dosa besar! Suer, kita juga nggak pernah dengar istilah daging babi islami, hanya gara-gara disembelihnya dengan menyebut nama Allah, misalkan. Ya nggak? Begitulah, tak ada istilah pacaran islami, seperti halnya tak ada istilah daging babi islami. Catet itu, Brur!</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Lalu bagaimana dengan sepak terjang teman-teman remaja yang terlanjur menganggap aktivitas baku sayhwatnya sebagai pacaran islami? Tentu saja itu dosa. Sekali lagi dosa! Iya dong, soalnya siapapun yang melakukan kemaksiatan jelas dosa sebagai ganjarannya. Apalagi anak masjid ataupun anak rohis. Malu-maluin aja.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Jadi memang pacaran islami itu nggak ada. Tapi kenapa istilah itu bisa muncul? Boleh jadi karena teman-teman remaja yang punya semangat keislaman tapi miskin tsaqofah(pemahaman) Islamnya. Modalnya cuma semangat doang. Karuan saja itu sangat berbahaya. Bukan apa-apa, mencintai Islam nggak cukup modal semangat yang menyala. Ilmunya juga kudu dipelajari. Kalo nggak kenal, tentu saja kita nggak bakal sayang sama Islam. Makanya harus mengenal Islam lebih jauh. Supaya bisa 'menyayanginya'. Bahkan akan membelanya jika ada orang yang berusaha memadamkan cahaya Islam. Remaja yang mencintai Islam tentu saja nggak bakal menodai Islam dengan aktivitas maksiatnya, seperti pacaran, misalkan. Itu nggak baik dan memang nggak bener. Kalo kamu dilanda cinta, kan nggak mesti diwujudkan dalam bentuk pacaran, iya, nggak?</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: large;"><b><span class="Apple-style-span"><span style="color: cyan;">Bagaimana Mengendalikan Cinta?</span></span></b></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Siapa bilang cinta tak bisa dikendalikan? Bisa, Brur! Malah kalo tahu aturan mainnya enjoy saja, tuh. Barangkali yang merasa sulit mengendalikan cinta karena memang terlalu memanjakan hawa nafsunya. Bener kan? Aduh, bila yang terjadi demikian, berarti memang rada-rada sulit untuk bisa mengendalikan. Ibarat kamu lagi sakit, tapi tak berusaha untuk menyembuhkannya. Pantangan malah diterjang, ya, gawat. Gimana mau sembuh?</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Memang betul, bila hati tengah dilanda cinta, serasa dunia milik sendiri dan cuma ingin membaginya kepada seseorang yang selalu ada di hati. Kemana saja dan di mana saja selalu ingat si dia (tapi hati-hati, jangan sampai lihat 'saudara-saudaranya' di kebun binatang jadi ingat si dia juga). Malah tak jarang yang akhirnya harus menderita karena cinta pula. Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam kitabnya yang berjudul "Raudhah Al Muhibbin wa Nuzhah Al Musytaqin" alias "Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu" mengutip sebuah kisah tentang 'kuatnya' cinta yang mampu membuat pelakunya tetap mencintai meski kekasihnya sudah di alam kubur. Heboh juga, ya? Atau kisah kasih Romeo and Juliet karya William Shakespeare yang evergreen alias selalu fresh. Sampai-sampai ada parodinya, Rojali dan Juleha, film Indonesia yang dibuat tahun 70-an dan dibintangi Benyamin S., Nanu "Warkop", dan Ida Royani. Bukan hanya itu, Chris Klein, Leelee Sobieski, dan Josh Hartnett ikut menghangatkan film remaja paling anyar, Here on Earth pun bikin remaja dibuai dengan percintaan. Itulah fakta bahwa cinta memang bikin hidup lebih hidup (sori, nggak bermaksud nyontek pameo Losta Masta!)</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Dan perlu diketahui 'virus' cinta bisa menimpa siapa saja, termasuk anak masjid atawa aktivis dakwah di sekolah/kampus. Iya, dong, soalnya mereka juga manusia. Bisa sedih, bisa gembira. Sangat mungkin untuk sakit hati, dan sekaligus bisa berbunga-bunga. Namun tentu saja kadar kesedihan dan kegembiraannya berbeda-beda satu sama lain. Nah, berkaitan dengan urusan cinta ini, anak masjid bukan berarti 'ma'sum' dari melakukan aktivitas itu. Bisa saja mereka berbuat begitu. Tapi tentu saja, akan sangat hebat bila ketaatan kepada Islam mampu menenggelamkan hawa nafsunya dari berbuat maksiat. Disinilah perlunya ilmu untuk mengendalikan cinta supaya nggak liar tak karuan. Kalo liar bisa gawat. Apalagi menimpa anak masjid atawa aktivis dakwah di sekolah<b>. Malu dong, kalo sampe aktivis dakwah pacaran. Bukan hanya memalukan, tapi juga dosa</b>.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Setiap orang boleh mencintai dan dicintai. Itu haknya, termasuk remaja seusia kamu. Tapi bukan berarti kemudian menghalalkan segala cara, seperti melakukan pacaran. Brur, aktivitas itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Kamu kan seorang muslim, masak mau melakukan tradisi yang bukan berasal dari Islam. Suer, budaya pacaran itu tak dikenal dalam kamus ajaran Islam. Nggak ada itu. Catet, ya! Yakin deh, cinta itu bisa dikendalikan. Yang nggak bisa itu adalah dimatikan. Ini memang urusan hati. Jadi sejauh mana hati kita bisa menahan hawa nafsu yang bergejolak dalam gairah jiwa muda kita. Kamu tetap harus tahu aturan main dalam Islam. Wajib kamu ketahui, bahwa<b></b></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<b><span class="Apple-style-span">Islam tak pernah mengekang umatnya. Kalaupun ada aturan yang menurut kamu mengekang aktivitas kamu. Kamu jangan salah paham. Itu adalah upaya Islam untuk menyelamatkan umatnya. Ya, itulah 'risiko' kamu milih Islam, yang tentu saja itu adalah pilihan terbaik buat kamu.</span></b></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><b></b></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Lalu bagaimana langkah riil dalam mengendalikan cinta? Begini sobat, hal yang paling mendasar sebagai seorang muslim kamu kudu beriman kepada Allah SWT. Dan keimanan kepada Allah itu bukan cuma mengimani keberadaan-Nya saja, yakni hubungan penciptaan (shilatul kholqi), tapi sekaligus harus ada hubungan ketaatan terhadap perintah-perintah Allah (shilatul awaamir). Nah, dengan kata lain, wajib taat terhadap apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Firman Allah SWT:</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i><span class="Apple-style-span">“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (Al Ahzab: 36).</span></i></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Ketaatan kamu itu akan menciptakan dinding yang tebal agar kamu tak tergoda untuk melihat atau melakukan aktivitas yang tak diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Terus kamu juga kudu memahami bahwa perasaan cinta itu muncul jika ada rangsangan dari luar. Maka langkah bijak dan logis adalah menutup seluruh peluang yang bisa membuat kamu tergoda untuk melakukannya. Hindari aktivitas yang menjurus kepada pikiran-pikiran kamu tentang cinta yang liar sehingga kamu merasa gatal bila tak menempuh jalur pacaran untuk mengekspresikan cinta kamu. Sebaliknya kamu harus menyibukkan diri dalam aktivitas yang tidak bersentuhan dengan perasaan-perasaan cinta terhadap lawan jenis kamu. Olah raga atau full ngurus pengajian, insya Allah cara itu bisa mengusir keinginan kamu untuk melakukan pacaran.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: large;"><b><span class="Apple-style-span"><span style="color: cyan;">Pilih mana; Nikah atau Zina?</span></span></b></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Idih, ngeri bin serem! Pilih nikah dong! Aman dan dapat pahala. Iya, nggak? Tapi sebentar, kita kan masih sekolah, masak mau nekat nikah, sih? Ya, itu persoalannya.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Jadi begini sobat, tadi kita sudah sepakat bahwa tak ada istilah pacaran islami. Betul, kan? Terus kamu juga sudah tahu bagaimana mengendalikan cinta. Masalahnya sekarang tak ada jalan lain bila kamu tetap ngotot ingin menyalurkan 'aspirasi' kamu kepada lawan jenis kecuali nikah. Nikah adalah sarana legal dan aman secara syar'i untuk menumpahkan kasih sayang kita seutuhnya kepada lawan jenis kita. Firman Allah SWT.:</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i><span class="Apple-style-span">"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (Ar Ruum: 21)</span></i></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Bahkan Al Quran juga menyisipkan larangan untuk berbuat zina. Allah SWT berfirman:</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i><span class="Apple-style-span">"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Al Isra: 32).</span></i></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Inilah Al Quran pedoman yang paripurna yang bakal menyelamatkan kita.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Nah, itu memang tuntunan Al Quran. Tapi lain lagi dengan tuntunan para selebriti yang telah menancapkan pengaruhnya lewat perilaku hidupnya. Selebriti mana sih yang bersih dari perbuatan ini? Masih ragu-ragu menunjuk selebriti mana yang alim. Bukan apa-apa, ketika ia memilih karir dan 'pekerjaan' sebagai artis, sejak saat itulah ia mulai melangkah meninggalkan ajaran Islam yang suci. Terus terang, sudah menjadi rahasia umum kan bila mayoritas kehidupan kaum selebritis akrab dengan kemaksiatan.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Celakanya, remaja sekarang justeru mencontek abis gaya hidup artis pujaannya. Termasuk sebagian anak masjid, lho. Disinilah perlunya pemahaman Islam.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Kembali ke urusan cinta. Memang bila kamu tetap ngotot ingin berkasih-sayang dengan putri pujaan kamu. Atau untuk yang putri dengan 'Arjuna' pilihannya. Ya, sudah, nikah saja. Habis perkara. Iya, nggak? Kalo ternyata masih mikir-mikir karena masih sekolah. Mendingan keinginan itu 'dikubur' dulu untuk sementara. Kamu fokuskan dulu belajar. Tapi ingat, jangan coba-coba nekat untuk 'mendekati' kekasihmu dengan cara pacaran.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Soalnya Non, <b>pacaran itu adalah pintu gerbang menuju perzinaan</b>. Makanya, kita wanti-wanti banget jangan sampai kamu ngotot melakukan aktivitas baku syahwat yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Jadi sekali lagi, pacaran islami itu nggak ada dalam kamus ajaran Islam. Kalaupun boleh mengatakan, ada sih 'pacaran islami', yakni nikah dulu!</span></div>
<div style="color: #555555; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Begitu, Non!</span></div>
</div>
</div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-91226236604981113032012-06-07T06:08:00.000-07:002012-07-23T22:23:08.152-07:00Hukum Pacaran Menurut Agama Islam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<h2 style="border-bottom-color: rgb(170, 187, 187); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; color: #555555; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 1.8em; font-weight: normal; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">
<span style="font-weight: 800; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="aligncenter" height="47" src="http://muslimsetia.com/wp-content/uploads/2011/12/BISMILLLAH.jpg" width="223" /></span></h2>
<div style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">
<a href="http://blogbaru2011.files.wordpress.com/2011/12/pacaran.jpg" style="clear: left; color: #226699; float: left; font-weight: bold; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img alt="orang pacaran" class="alignnone wp-image-491" height="197" src="http://blogbaru2011.files.wordpress.com/2011/12/iu.jpg?w=173&h=197" style="border-color: rgb(51, 51, 51); border-style: solid; border-width: 1px; position: relative;" title="pacaran" width="173" /></a>“<i>Janganlah kamu sekalian mendekati perzinahan, karena zina itu adalah perbuatan yang keji…</i>” (QS. Al-Isra : 32).</div>
<div style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">
Istilah pacaran yang dilakukan oleh anak-anak muda sekarang ini tidak ada dalam Islam. Yang ada dalam Islam ada yang disebut “Khitbah” atau masa tunangan. Masa tunangan ini adalah masa perkenalan, sehingga kalau misalnya setelah khitbah putus, tidak akan mempunyai dampak seperti kalau putus setelah nikah. Dalam masa pertunangan keduanya boleh bertemu dan berbincang-bincang di tempat yang aman, maksudnya ada orang ketiga meskipun tidak terlalu dekat duduknya dengan mereka.</div>
<div style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">
Kalau dilihat dari hukum Islam, pacaran yang dilakukan oleh anak-anak sekarang adalah haram. Mengapa haram?</div>
<div style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">
Karena pacaran itu akan membawa kepada perzinahan dimana zina adalah termasuk dosa besar, dan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Oleh karena itu ayatnya berbunyi sebagaimana yang dikutip di awal tulisan ini. Ayat tersebut tidak mengatakan jangan berzina, tetapi jangan mendekati zina, mengapa demikian ? Karena biasanya orang yang berzina itu tidak langsung, tetapi melalui tahapan-tahapan seperti : saling memandang, berkenalan, bercumbu kemudian baru berbuat zina yang terkutuk itu.</div>
<a name='more'></a><span id="more-490"></span><br />
<div style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">
<b style="background-color: lime;">PENCEGAHAN</b></div>
<div style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">
Dalam hukum Islam umumnya, manakala sesuatu itu diharamkan, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan yang diharamkan itu diharamkan juga. Misalnya minum arak, bukan hanya minumnya yang diharamkan, tapi juga yang memproduksinya, yang menjualnya, yang membelinya, yang duduk bersama orang yang minum tersebut juga diharamkan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">
Demikian juga halnya dengan masalah zina. Oleh karena itu maka syariat Islam memberikan tuntunan pencegahan dari perbuatan zina, karena Allah Maha Tahu tentang kelemahan manusia.</div>
<div style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">
Berikut ini adalah pencegahan agar kita tidak terjerumus ke dalam perzinahan :</div>
<ol style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px;">
<li>Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahram untuk berdua-duaan. Nabi Saw bersabda : “Apabila laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berdua-duaan, maka yang ketiga adalah setan.” Setan juga pernah mengatakan kepada Nabi Musa AS bahwa apabila laki dan perempuan berdua-duaan maka aku akan menjadi utusan keduanya untuk menggoda mereka. Ini termasuk juga kakak ipar atau adik perempuan ipar.</li>
<li>Harus menjaga mata atau pandangan, sebab mata itu kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman : “Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan mereka (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka dan katakanlah kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka (An-Nur : 30-31).</li>
<li>Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat mereka, dan dilarang mereka untuk memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadits dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, memakai minyak wangi baunya semerbak, memakai make up dan sebagainya, setiap langkahnya dikutuk oleh para malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apalagi masuk surga).</li>
<li>Dengan ancaman bagi yang berpacaran atau berbuat zina. Misalnya Nabi bersabda : “lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). Dalam hadits yang lain : “Barangsiapa yang minum (minuman keras) atau berzina, maka Allah akan melepas imannya dalam hatinya, seperti seseorang melepaskan peci dari kepalanya (artinya kalau yang sedang berzina itu meninggal ketika berzina, ia tidak sempat bertobat lagi, maka dia meninggal sebagai orang kafir yang akan kekal di neraka).</li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">
Oleh karena itu Syekh Sharwi menggambarkan : seandainya ada seorang wanita cantik yang sudah hampir telanjang di sebuah kamar, kemudian ditawarkan kepada seorang pemuda … “Maukah kamu saya kasihkan perempuan itu untuk kamu semalam suntuk, tapi besok pagi saya akan masukan kamu ke kamar yang sebelahnya, yang penuh dengan api, apakah mungkin anak muda itu akan mau untuk menikmati tubuh wanita semalam suntuk kemudian digodok keesokan harinya dalam api?</div>
<div style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">
Nah ketika kita tergoda untuk berbuat zina atau minum, coba bayangkan kalau kita meninggal ketika itu, bagaimana nasib kita? Tiada dosa yang lebih besar setelah syirik kepada Allah daripada meneteskan air mani dalam suatu tempat (kehormatan) yang tidak halal baginya. Neraka Jahannam mempunyai “Tujuh pintu gerbang” (QS. Al-Hijr : 44), dan pintu gerbang yang paling panas, dahsyat, seram, keji, dan bau adalah diperuntukan bagi orang-orang yang suka berzina setelah dia tahu bahwa zina itu haram.</div>
<div style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">
Sebagaimana kita yakini sebagai seorang muslim bahwa segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah, mesti mempunyai dampak yang negatif di masyarakat. Kita lihat saja di Amerika Serikat, bagaimana akibat karena adanya apa yang disebut dengan free sex, timbul berbagai penyakit. Banyak anak-anak yang terlantar, anak yang tidak mengenal ayahnya, sehingga timbul komplikasi jiwa dan sebagainya. Oleh karena itu, jalan keluar bagi para pemuda yang tidak kuat menahannya adalah :</div>
<ol style="color: #333333; font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px;">
<li>Menikah, supaya bisa menjaga mata dan kehormatan.</li>
<li>Kalau belum siap menikah, banyaklah berpuasa dan berolahraga</li>
<li>Jauhkan mata dan telinga dari segala sesuatu yang akan membangkitkan syahwat</li>
<li>Dekatkan diri dengan Allah, dengan banyak membaca Al-Qur’an dan merenungkan artinya. Banyak berzikir, membaca shalawat, shalat berjamaah di Masjid, menghadiri pengajian-pengajian dan berteman dengan orang-orang yang shaleh yang akan selalu mengingatkan kita kepada jalan yang lurus.</li>
<li>Dan ingat bahwa Allah telah menjanjikan kepada para anak muda yang sabar menahan pacaran dan zina yaitu dengan bidadari, yang kalau satu diantaranya menampakkan wajahnya ke alam dunia ini, setiap laki-laki yang memandangnya pasti akan jatuh pingsan karena kecantikannya. Coba anda bayangkan saja siapa menurut anda wanita yang paling cantik di alam dunia ini, maka pastilah bidadari itu entah berapa juta kali lebih cantik dari wanita yang anda bayangkan itu.</li>
</ol>
</div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-85839812814785460112012-06-07T06:05:00.002-07:002012-07-23T22:23:22.898-07:00Bahaya zina<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-weight: 800; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="aligncenter" height="47" src="http://muslimsetia.com/wp-content/uploads/2011/12/BISMILLLAH.jpg" width="223" /></span><br />
<div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; float: right; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1.3em; margin-left: 1.4em; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; text-align: -webkit-auto; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-size: 12px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 3px !important; padding-left: 3px !important; padding-right: 3px !important; padding-top: 3px !important; text-align: center; width: 352px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:PUnishment_for_Adultery.png&filetimestamp=20090720075804" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" height="200" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2d/PUnishment_for_Adultery.png/350px-PUnishment_for_Adultery.png" style="background-color: white; border-color: rgb(204, 204, 204); border-style: solid; border-width: 1px; vertical-align: middle;" width="136" /></a><br />
<div class="thumbcaption" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; font-size: 11px; line-height: 1.4em; padding-bottom: 3px !important; padding-left: 3px !important; padding-right: 3px !important; padding-top: 3px !important; text-align: left;">
<div class="magnify" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: initial !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-image: initial !important; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; float: right;">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:PUnishment_for_Adultery.png&filetimestamp=20090720075804" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: initial !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-image: initial !important; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; color: #0b0080; display: block; text-decoration: none;" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.20wmf4/skins/common/images/magnify-clip.png" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: white; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-image: initial !important; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; display: block; vertical-align: middle;" width="15" /></a></div>
Seorang perempuan yang dihukum cambuk karena berzin<span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19px;">Berikut ini adalah beberapa akibat buruk dan bahaya zina:</span>
Dalam zina terkumpul bermacam-macam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dosa" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Dosa">dosa</a> dan keburukan, yakni berkurangnya agama si pezina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk keperibadian, dan hilangnya rasa cemburu.</div>
</div>
</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.6em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu hal yang sangat diperdulikan dan perhiasan yang sangat indah dimiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perempuan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Perempuan">perempuan</a>.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah maupun sesama manusia.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Tumbuhnya sifat liar di hati pezina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terarah.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pezina akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak dipercaya.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dideteksi oleh orang-orang yang memiliki hati yang bersih melalui mulut atau badannya.<a name='more'></a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Kesempitan hati dan dada selalu dirasakan para pezina. Apa yang dia dapatkan dalam kehidupan adalah kebalikan dari apa yang diinginkannya. Dikarenakan orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara yang melanggar perintah Allah, maka Allah akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Allah tidak menjadikan larangannya sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pezina telah mengharamkan dirinya untuk mendapat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bidadari" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bidadari">bidadari</a> di dunia maupun di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akhirat" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Akhirat">akhirat</a>.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Perzinaan menjadikan terputusnya hubungan persaudaraan, durhaka kepada orang tua, pekerjaan haram, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan dapat terciptanya pertumpahan darah dan sihir serta dosa-dosa besar yang lain. Zina biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain, sehingga pelakunya akan melakukan dosa-dosa yang lainnya.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merusak masa depannya, sehingga membebani kehinaan yang berkepanjangan kepada pezina dan kepada seluruh keluarganya.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Kehinaan yang melekat kepada pelaku zina lebih membekas dan mendalam daripada kekafiran. Kafir yang memeluk Islam, maka selesai persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa. Walaupun pelaku zina telah bertaubat dan membersihkan diri, pezina masih merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Jika wanita hamil dari hasil perzinaan, maka untuk menutupi aibnya ia mengugurkan kandungannya. Selain telah berzina, pezina juga telah membunuh jiwa yang tidak berdosa. Jika pezina adalah seorang perempuan yang telah bersuami dan melakukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perselingkuhan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Perselingkuhan">perselingkuhan</a> sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir, maka pezina telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Warisan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Warisan">warisan</a> mereka tanpa disadari siapa dia sebenarnya.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Perzinaan akan melahirkan generasi yang tidak memiliki silsilah kekeluargaan menurut hubungan darah (nasab). Di mata masyarakat mereka tidak memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Status_sosial" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Status sosial">status sosial</a> yang jelas.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pezina laki-laki bermakna bahwa telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Zina dapat menimbulkan permusuhan dan menyalakan api dendam pada keluarga wanita dengan lelaki yang telah berzina dengan wanita dari keluarga tersebut.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Perzinaan sangat mempengaruhi jiwa keluarga pezina, mereka akan merasa jatuh martabat di mata masyarakat, sehingga mereka tidak berani untuk mengangkat wajah di hadapan orang lain.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="AIDS">AIDS</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sifilis" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sifilis">sifilis</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kencing_nanah" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kencing nanah">kencing nanah</a>, dan penyakit-penyakit lainnya yang ditularkan melalui hubungan seksual.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Perzinaan adalah penyebab bencana kepada manusia, mereka semua akan dimusnahkan oleh Allah akibat dosa zina yang menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tradisi">tradisi</a> dan dilakukan secara terang-terangan.</li>
</ul>
</div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-32226736295284237452012-06-07T06:00:00.000-07:002012-07-23T22:23:39.176-07:00Jauhkan Zina Hai Dua Anak Manusia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-weight: 800; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="aligncenter" height="47" src="http://muslimsetia.com/wp-content/uploads/2011/12/BISMILLLAH.jpg" width="223" /></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS',verdana,sans-serif; font-size: large;"><span style="line-height: 20px; text-transform: uppercase;"><b><br /></b></span></span></div>
<table class="contentpaneopen" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12px; line-height: 1.8; text-align: left;"><tbody>
<tr><td colspan="2" valign="top"><div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 24px; margin-bottom: 6pt;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;"><img alt="Image" border="0" height="256" hspace="6" src="http://menaraislam.com/images/stories/zina.jpg" style="float: left;" title="Image" width="206" />Adam dan hawa, kedua orang tua kita, dahulu kala pernah terbujuk oleh tipu daya Iblis. Sebelum ruh Adam dimasukkan kedalam jasadnya, Iblis telah terlebih dulu melakukan <i>survey</i>, menelusuri jasad Adam, sehingga ia mampu memahami cacat celah Adam, dan tentu saja manusia pada umumnya. Berbekal pengetahuannya itu, Iblis mencoba menyusun strategi untuk menggoda Adam. Iblis tahu bahwa Adam, dan manusia pada umumnya, adalah makhluk yang selalu ingin tahu, terutama pada hal-hal yang tersembunyi, disembunyikan, dirahasiakan. Ketika Allah memberikan maklumat kepada Adam untuk tidak sekali-kali mendekati sebuah pohon di surga, maka Iblis pun sadar bahwa pohon itu pasti akan membuat Adam jadi penasaran. Tugas Iblis selanjutnya ialah melakukan “pengomporan”, agar potensi kepenasaran Adam menjadi bangkit. Begitulah, sehingga Adam dan Hawa akhirnya jatuh kalah oleh godaan Iblis.</span></div>
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Islam adalah agama yang fitri, selaras dengan fitrah manusia. Bagi seorang remaja atau pemuda yang masih lajang, lawan jenisnya merupakan sesuatu yang <i>majhul</i>, tidak dikenal, misterius. Karenanya, hal itu akan menumbuhkan rasa penasaran yang amat hebat. Karena itu tidaklah mengherankan apabila dalam rangka memenuhi rasa penasarannya itu banyak remaja, bahkan yang muslim, yang sampai-sampai kecanduan menonton tayangan-tayangan porno. Remaja-remaja ini tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Yang paling patut dipersalahkan ialah lingkungan, atau secara lebih spesifik : pemerintah, yang tidak membuat kebijakan untuk melarang beredarnya tayangan-tayangan tersebut. Kembali kepada ke-fitri-an Islam, janganlah kita heran mengapa hukuman zina bagi yang masih lajang terlihat lebih ringan daripada bagi yang sudah menikah. Tentu saja, yang demikian itu karena Islam memahami bahwa rasa penasaran seorang lajang tentu jauh lebih besar daripada yang sudah menikah, sehingga godaannya pun lebih besar. Itulah sebabnya mengapa Nabi mengatakan,”<i>Menikahlah kalian, karena menikah itu bisa menjaga pandangan dan menjaga kemaluan”.</i>Tidak lupa pula, kita mesti sering mendengar pada khutbah <i>walimatul-‘urus</i> bahwa Nabi berkata,”<i>Apabila seorang suami melihat seorang wanita di jalanan yang menarik hatinya, maka hendaknya ia segera pulang karena ia akan mendapati apa yang menarik hatinya itu pada diri isterinya”.</i> Singkatnya, seorang yang sudah menikah tentunya lebih terjaga. Karena itu, jika dalam kondisinya seperti itu, dia masih juga berzina maka tidaklah aneh jika hukumannya pun lebih berat, dirajam sampai mati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Satu kesimpulan yang bisa kita petik dari rangkaian kalimat diatas ialah bahwa godaan seksual pada diri seseorang yang masih lajang amatlah hebat dan dahsyat. Wajar saja, jika Nabi menjadi khawatir dan berkata<i>,”Wahai sekalian pemuda, siapapun diantara kalian yang telah mampu menikah maka menikahlah karena menikah itu bisa menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Jika kalian belum mampu maka banyak-banyaklah berpuasa, karena puasa itu perisai (terhadap syahwat)”.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Selanjutnya, marilah kita renungi mengapa zina dilarang oleh Islam. Bukankah jika perbuatan itu dilakukan oleh dua orang yang suka sama suka [apalagi jika orangtua dari kedua belah pihak juga sama-sama rela atau bahkan senang] maka bukankah kelihatannya hal itu tidak merugikan siapa pun juga ? Bahkan kelihatannya saling memberikan kenikmatan dan keuntungan ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px;">
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;"><span style="color: lime;">Mengapa Zina Dilarang?</span></span></b></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Zina <i>ma’qubat (yang bisa dikenai hadd</i>) ialah perbuatan dimana seorang laki-laki dan perempuan yang jelas-jelas tidak diikat oleh pernikahan yang sah (menurut syariat Islam), melakukan hubungan kelamin sedemikian sehingga <i><u>h</u>asyafah </i>si laki-laki masuk kedalam <i>farj</i> si wanita, tidak peduli apakah terjadi orgasme ataukah tidak. Dalam hal ini, pelaku-pelaku harus berada dalam kondisi terikat taklif. Mereka yang terbebas dari taklif adalah:</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Yang tidak berakal: belum baligh, gila, tidur.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Yang dipaksa (<i>mukrah</i>).</span></li>
<li><span style="font-family: Symbol; font-size: 9pt; line-height: 24px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"></span></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Yang terpaksa (<i>mudhtarir</i>).</span></li>
</ol>
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Disamping itu, <i>‘uqubat</i> (hukuman, hadd) baru bisa dijatuhkan apabila tidak ada syubhat.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Zina dengan definisi diatas itulah yang akan dikenai sanksi <i>(‘uqubat</i>) duniawi. <i>‘Uqubat</i> duniawi ini merupakan aspek zhahiriyah yang diatur oleh syariat. Fungsi <i>‘uqubat</i> tersebut adalah untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat dan juga kepada pelaku. Sementara itu, aspek batiniyah merupakan urusan antara pelaku dan Allah.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"></span></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Jika secara batin ia bertaubat dan ditunjukkan dengan kesediaannya di-<i><u>h</u>add</i> maka Insya Allah ia diampuni oleh Allah.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Jika ia di-hadd karena dipaksa oleh kondisi (yakni akibat divonis berzina atas dasar persaksian orang lain) sedangkan secara batin ia tidak mau bertaubat maka ia masih punya urusan dengan Allah.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Jika secara batin ia bertaubat namun tidak bersedia di-<i><u>h</u>add</i> (karena takut atau malu misalnya) maka:</span></li>
</ol>
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
<ul>
<li><span style="font-family: Symbol; font-size: 9pt; line-height: 24px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"></span></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Taubatnya patut diragukan, barangkali belum mencapai taubat <i>nasu<u>h</u>a</i>.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Jika rasa takut atau malunya merupakan perasaan kemanusiaan yang berlebihan dalam dirinya, sehingga ia tidak bersedia mengakui perbuatannya (yang berakibat ia bisa di-<i><u>h</u>add</i>), maka urusannya terserah Allah saja.</span></li>
<li><span style="font-family: Symbol; font-size: 9pt; line-height: 24px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"></span></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Jika ia harus di-<i><u>h</u>add</i> karena vonis yang diakibatkan oleh persaksian yang benar dari orang lain, maka tidak ada jalan lain baginya kecuali memenuhi panggilan hukuman. Jika ia melarikan diri, wajib bagi pemerintah untuk mengejarnya, sebab ia telah melakukan tindak melawan hukum, yang berarti melawan syariat, yang berarti pula melawan Allah dan rasul-Nya.</span></li>
</ul>
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoBodyText" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Adapun pengertian zina yang hakiki, tidaklah terkait dengan bisa jatuhnya hadd atau tidak. Setiap bentuk hubungan kelamin antara dua orang berlainan jenis yang tidak diikat dalam pernikahan yang sah (menurut syariat Islam) adalah zina, tidak peduli terjadi orgasme ataukah tidak, dan tidak peduli apakah perbuatan itu jelas di mata hakim atau tidak (dalam rangka menjatuhkan hadd). Tetapi keterikatan terhadap taklif tetap merupakan prasyarat bahwa perbuatan yang sedemikian itu bisa disebut sebagai zina. Sebagai contoh, jika dua orang berlainan jenis yang tidak diikat oleh pernikahan yang sah melakukan hubungan kelamin secara sengaja maka keduanya dikatakan telah berzina secara hakiki, meskipun keduanya tidak mengaku atau tidak ada kesaksian yang cukup dari orang lain atas perbuatan mereka, sehingga hakim tidak bisa menjatuhkan hadd.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoBodyText" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Sementara itu, berbagai bentuk perbuatan yang mengarah kepada zina hakiki (yakni berupa hubungan kelamin) termasuk dalam kategori mendekati zina, dan hukumnya adalah haram berdasarkan hukum Al-Qur’an. Contohnya adalah berbagai bentuk hubungan badan tanpa hubungan kelamin, bercengkerama yang mengarah kepada zina, berdua-duaan, pergaulan bebas, dan segala hal yang terangkum dalam apa yang biasa dikenal sebagai berpacaran, adalah haram karena tergolong mendekati zina, yang mana hal itu telah jelas-jelas diharamkan oleh Allah melalui Al-Qur’an. </span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoBodyText" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Dalam hukum Barat, dua orang yang berzina atas dasar suka sama suka tidaklah dikategorikan melanggar hukum. Atau, jika tidak ada tuntutan kepada lembaga peradilan maka masalah ini bukanlah perkara hukum. Namun secara adat, sebagian besar masyarakat (termasuk non muslim) masih menganggap zina sebagai perbuatan tercela (aib). Anggapan ini tidak lain berasal dari fitrah kemanusiaan mereka. Buktinya, binatang tidak pernah menganggap perbuatan semacam itu sebagai perbuatan tercela.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Dalam Islam, justeru yang dilakukan secara suka sama suka itulah yang dinamakan dengan zina. Jika dilakukan secara paksa (yakni memperkosa) maka pemerkosa telah dikategorikan melakukan tindak <i><u>h</u>irabah</i>, bukan lagi zina. Sementara yang diperkosa tidak dihukum, karena ia dipaksa. Hanya saja perlu dicatat bahwa<i>‘uqubat</i> zina tidak akan jatuh apabila tidak ada pengakuan dari pelaku atau tidak ada tuntutan kepada pelaku (melalui persaksian yang memenuhi syarat).</span><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;"> </span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Jadi, karena hukum Barat tidak mempunyai sandaran transendental, namun sekedar atas dasar humanisme (<i>anthropo-sentris</i>), maka sesuatu yang dilakukan atas dasar rela sama rela (tidak dipermasalahkan di kalangan manusia) – meskipun sebetulnya keji menurut agama, seperti perkara zina - sama sekali tidak diatur ketentuannya. Artinya, tidak dianggap sebagai bentuk pelanggaran hukum. Namun hukum Islam tidaklah demikian. Ia bersifat Ilahiyah (transendental). Meskipun seluruh manusia rela (ridha) namun Allah tidak ridha maka itu sudah termasuk pelanggaran hukum. Barangkali konsep ini akan lebih mudah dimengerti apabila dibahas dalam terminologi <i>haqq Allah</i> dan <i>haqq al-Adamiy</i>. Dalam hal ini, meskipun suatu pelanggaran hukum hanya berkaitan dengan <i>haqq Allah</i> maka itu sudah dikatakan sebagai pelanggaran hukum (yang bisa mendatangkan hukuman). Dan apabila diteliti secara amat mendalam, pada setiap bentuk pelanggaran hukum yang menyangkut <i>haqq Allah</i> saja sekalipun, mesti mengandung hikmah bagi kemaslahatan manusia.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Jadi, zina dilarang oleh Islam, bukanlah atas dasar seseorang yang berzina akan merugikan sesamanya (baik pasangan zinanya ataupun masyarakat). Namun, zina dilarang sebagai suatu <i>hudud Allah</i> (batasan-batasan Ilahiyah).</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoBodyText2" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-right: 36.4pt;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">“Tilka hudud al-Lah fa la taqrabuha (Yang demikian itu merupakan hudud Allah maka janganlah kalian mendekatinya)”.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoBodyText" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0cm; margin-right: 36.3pt; margin-top: 0cm;">
<i><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">“Wa la taqrabu al-zina (Janganlah kalian mendekati zina)”.</span></i></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Permasalahan yang hampir sama adalah larangan Allah kepada Adam agar tidak mendekati sebuah pohon di surga. Allah melarang Adam tanpa memberikan penjelasan yang memuaskan kecuali hanya <i>“fa takuna min al-zhalimin (sehingga kalian berdua akan termasuk kedalam golongan orang-orang yang aniaya)”.</i></span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Demikian juga dengan zina. Allah tidak memberikan penjelasan panjang lebar kecuali hanya <i>“innahu kana fa<u>h</u>isyat wa sa’ sabil(a)”.</i> Dari ungkapan tersebut, kita tahu bahwa Allah melarang zina karena zina itu:</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 18pt; margin-right: 18pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Fa<u>h</u>isyat</span></i><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;"> (keji)</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 18pt; margin-right: 18pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Sabil al-su’</span></i><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;"> (jalan yang buruk)</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Secara umum, Allah memang melarang segala bentuk <i>fa<u>h</u>isyat</i> (Jmk: <i>fa<u>h</u>sya’</i>). <i>“Inna al-Lah ya’murukum bi al-‘adl wa al-i<u>h</u>san <b>wa yanhay ‘an al-fa<u>h</u>sya’</b> wa al-munkar wa al-baghy”.</i></span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoBodyText" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Dalam sebuah kamus disebutkan:</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Al-fu<u>h</u>sy: al-qabi<u>h</u> min al-qaul aw al-fi’l.</span></i></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Al-fa<u>h</u>isy (Muannats: al-fa<u>h</u>isyat): al-qabi<u>h</u>.</span></i></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Jadi secara lughawi, <i>fa<u>h</u>isyat</i> berarti segala yang buruk dan tercela, baik perkataan maupun perbuatan. Karena itu sudah cukup tepat kiranya jika <i>fa<u>h</u>isyat</i> diterjemahkan sebagai “perbuatan keji”. Hanya saja permasalahannya kemudian adalah buruk atau keji menurut siapa? Jawabannya adalah buruk menurut Allah (karena Dia sendiri telah menyatakan demikian dalam Al-Qur’an) dan juga buruk menurut fitrah kemanusiaan (sebelum fitrah itu terkotori).</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Sekarang kita membahas tentang zina sebagai <i>sabil al-su’</i> (jalan yang buruk). <i>Sabil </i>(jalan) ialah suatu sarana untuk mengarahkan sesuatu kepada tujuan (target). Zina merupakan sarana yang mengantarkan manusia kepada kesengsaraan dan kehinaan. Dalam hal ini yang jelas adalah kesengsaraan dan kehinaan di akhirat. Apakah zina juga akan mengakibatkan kesengsaraan dan kehinaan di dunia? Ya. Kalaupun sepintas lalu terlihat tidak demikian, ketahuilah bahwa secara hakiki (minimal di mata Allah) zina akan menyebabkan kesengsaraan dan kehinaan di dunia ini. Jalan ke Surabaya tidak akan mengantarkan orang ke Madiun. Perumpamaan ini menggambarkan bahwa zina sekali-kali tidak akan pernah mengantarkan pelakunya kepada kebaikan yang hakiki. Tidak akan pernah!</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Kalau ada <i>sabil al-su’</i> maka tentunya juga ada <i>sabil al-khair</i>, yang dalam hal ini adalah <i>“al-ladzina hum li furujihim hafizhun illa ‘ala azwajihim aw ma malakat aimanuhum fainnahum ghairu malumin, fa man ibtaghay wara’a dzalika fa ulaika hum al-‘adun” (yakni orang-orang yang menjaga kemaluannya kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak mereka. Mereka itu bukanlah orang yang tercela. Adapun barangsiapa menempuh jalan selain itu maka mereka adalah orang-orang yang melampaui batas).</i></span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Dari nash-nash yang ada, dapat dilakukan <i>istiqra’</i> (inferensi induktif) bahwa zina dilarang dalam rangka <i>daf’ al-mafasid wa jalb al-mashalih</i> (mencegah kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan). Secara lebih khusus, pelarangan zina merupakan penjagaan terhadap <i>al-‘irdh</i> (kehormatan) atau <i>al-nasl</i> (keturunan), yang mana hal ini termasuk kedalam <i>al-dharuriyyat al-mu’tabarat</i>.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoBodyText" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Berangkat dari pemahaman bahwa dilarangnya zina merupakan <i>hudud Allah</i> maka implikasinya adalah bahwa kegagalan manusia dalam menyingkap hikmah-hikmahnya tidaklah akan bisa membatalkan pelarangan zina. Lagipula, berhasil tidaknya usaha-usaha menyingkap hikmah amat bergantung pada kemampuan akal manusia. Padahal, akal manusia bersifat terbatas.</span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px;">
Baiklah, mari kita mencoba mencari hikmah dibalik pelarangan zina:</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
<ol>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Apabila zina dibiarkan berkembang marak maka lembaga pernikahan (keluarga yang sah) akan rusak. Lahirlah anak-anak hasil zina tanpa ayah, yang akan tersia-siakan dan terlantar. Anak tersebut tidak mempunyai nasab yang jelas (<i>ibnu man</i>). Dalam Islam, nasab yang diakui adalah nasab patrilinier hasil pernikahan yang sah.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Karena tidak mempunyai ayah yang sah maka hak-haknya untuk mendapat warisan menjadi rusak. Apabila anak tersebut seorang wanita, ia akan kehilangan kewalian seorang ayah. Tanpa ayah, seorang anak juga akan kehilangan pendidikan yang seharusnya bisa diperoleh dari seorang ayah (<i>fatherly guide and advice</i>). Disamping itu, anak akan merasa merana (mengalami beban psikologis) karena dipandang secara negatif oleh masyarakat. Anjuran Islam untuk memperhatikan nasab dalam memilih jodoh, akan menjadikannya tersisihkan. Beban-beban psikologis ini sangat potensial menimbulkan pesimisme, apatisme, dan berbagai kondisi psikologis yang fatal. Kondisi ini dalam batas tertentu sangat mudah mendorong si anak menjadi penjahat dan berbuat nekat.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Karena hak mewarisi pada si anak menjadi rusak maka lembaga <i>‘aqilah</i> (penanggung) juga ikut rusak.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Meskipun pada dasarnya setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, namun kondisi ayah dan ibunya juga akan turut menentukan kondisi (kepribadian) si anak. Bagaimana jika ayah dan ibunya adalah pezina?</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Apabila si ibu meninggalkan anak tersebut, sehingga si anak hanya tinggal bersama ayahnya misalnya, maka si anak akan kehilangan kasih-sayang, pemeliharaan, dan pendidikan dari seorang ibu. Padahal, peran ibu amatlah penting bagi seorang anak.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Pelarangan zina akan menjaga martabat kemanusiaan. Dengan menghindari zina, seorang manusia akan menjadi berbeda dengan binatang (yang bersenggama tanpa harus ada akad nikahnya dulu).</span></li>
<li><span style="font-family: Symbol; font-size: 9pt; line-height: 24px;"></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Pelarangan zina akan mendidik sifat dan sikap bertanggung jawab. Seseorang yang ingin melampiaskan kebutuhan biologisnya (seksual), diharuskan menikah terlebih dulu, yang mana didalam pernikahan itu akan ada tanggung jawab yang harus diemban. Apabila belum mempunyai <i>istitha’ah</i>, seseorang dianjurkan menahan diri terlebih dulu sembari mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mencapai <i>istitha’ah</i>. Ini semua mendidik rasa tanggung jawab. Lain halnya dengan seorang pezina. Untuk melampiaskan nafsu seksualnya ia melakukan zina, yang tidak menuntut tanggung jawab dan tidak meninggalkan beban-beban yang harus diemban sesudah melakukannya.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Kasus-kasus zina terbukti telah menaikkan angka aborsi. Sementara aborsi sendiri adalah suatu dosa besar, disamping juga membahayakan kesehatan si ibu. Bahkan, seringkali terdengar berita seorang ibu mencincang-cincang bayi yang baru dilahirkannya akibat zina, kemudian dimasukkan kedalam plastik dan dibuang ke tempat sampah. <i>Na’udzubillah</i>. Kalaupun tidak begitu, biasanya seorang wanita pezina akan merasa malu tidak kepalang begitu melahirkan bayinya, sehingga dengan pikiran yang bingung ia pun membunuh bayinya.</span></li>
<li><span style="font-family: Symbol; font-size: 9pt; line-height: 24px;"></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Kasus-kasus selingkuh (zina yang dilakukan oleh orang yang telah berkeluarga) akan menumbuhkan perasaan saling mencurigai, saling membenci, dan saling mendendam. Hal ini akan menumbuhkan permusuhan dan dendam dalam masyarakat. Bahkan fenomena ini juga kerap terjadi akibat zina pasangan muda-mudi (<i>ghairu muhshan</i>). Bagaimana berangnya keluarga si gadis begitu mengetahui anak gadisnya digauli secara tidak sah!</span></li>
<li><span style="font-family: Symbol; font-size: 9pt; line-height: 24px;"></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Zina akan menumbuhsuburkan berkembangnya penyakit-penyakit kelamin. Yang paling menghebohkan sampai saat ini adalah HIV/AIDS.</span></li>
<li><span style="font-family: Symbol; font-size: 9pt; line-height: 24px;"></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Hubungan bebas antara laki-laki dan perempuan - yang bisa mengarah kepada zina - seringkali menumbuhkan permusuhan dan dendam. Alangkah seringnya terjadi kasus perkelahian - bahkan pembunuhan – diantara dua pemuda hanya gara-gara gadis pujaannya dipacari oleh pemuda lain. Sebaliknya, Islam mencegah fenomena semacam ini. Seorang muslim dilarang meng-khitbah seorang wanita yang sudah di-khitbah oleh saudaranya (muslim yang lain).</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Kasus-kasus aborsi akibat zina ataupun teknologi pencegahan kehamilan yang dimanfaatkan oleh para pezina, akan berdampak pada penurunan angka kelahiran. Apabila hal ini terjadi di kalangan umat Islam, maka jumlah generasi muslim akan berkurang. Hal ini berlawanan dengan tuntutan syariat dan akan menghambat laju kebangkitan Islam.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Pelarangan zina akan melatih seseorang untuk pandai mengendalikan dirinya.</span></li>
<li><span style="font-family: Symbol; font-size: 9pt; line-height: 24px;"></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Secara mental-spiritual, orang yang gemar berzina akan kehilangan kebijaksanaan (kearifan) dan cahaya hati.</span></li>
</ol>
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Setelah kita merenungi hikmah dilarangnya zina, marilah sekarang memikirkan makna firman Allah <i>“wa la taqrabu al-zina”.</i> Teks ayat tersebut menunjukkan larangan <b>mendekati</b> zina (<i>shighat nahy</i>). Larangan mendekati disini bermakna <i>sadd dzari’ah</i> (prevensi) atau <i>ihtiyath</i> (kehati-hatian). Kalau mendekati saja tidak boleh, apalagi melakukannya (<i>qiyas aula</i>).</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Mengapa zina tidak boleh didekati? Logika yang paling mungkin adalah karena Allah tahu bahwa orang yang mendekati zina tidak akan bisa selamat dari zina – kecuali atas perlindungan dari Allah, sebagaimana kasus Yusuf as.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Dalam kondisi seseorang dekat dengan zina, godaan untuk melakukan zina akan dapat mengalahkan dzikir dan rasa takutnya kepada Allah (baca: lupa diri). Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena hebatnya tipu daya syaithan dan juga karena kelemahan manusia itu sendiri. Diantara kelemahan manusia adalah tergesa-gesa, yakni cenderung berpikir pendek dan sulit berpikir jauh ke depan.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Demikianlah, mengapa mendekati zina itu dilarang.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Terminologi “mendekati zina” bersifat relatif, karena ukuran dekat itu relatif. Yang jelas, semakin dekat suatu perbuatan kepada terjadinya zina maka semakin besar larangan terhadapnya dan tentu saja semakin besar dosanya. Jadi, derajat larangan terhadap perbuatan-perbuatan yang bisa mengarah kepada zina itu berbeda-beda, tergantung pada seberapa dekatnya kepada terjadinya zina. Semakin jauh seseorang mengambil jarak terhadap kemungkinan terjadinya zina, berarti dia semakin berhati-hati, aman, dan terjaga kehormatannya.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Marilah kita renungkan sebuah hadits Nabi yang menyatakan bahwa Allah telah menetapkan bagi setiap manusia bagiannya dari zina.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Zina mata : melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah dalam melihatnya.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Zina telinga : mendengarkan hal-hal yang diharamkan mendengarkannya.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Zina tangan : menyentuh lawan jenis yang bukan haknya.</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;">Zina hati : mengkhayalkan perbuatan zina.</span></li>
</ul>
</div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Sedangkan yang akan membenarkan atau mendustakannya adalah kelaminnya (yakni terjadinya zina yang hakiki, dalam bentuk hubungan kelamin<i>).</i></span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Dari hadits diatas, dapat dipahami bahwa zina mata, zina telinga, zina tangan, dan zina hati merupakan perbuatan-perbuatan mendekati zina. Perbuatan-perbuatan tersebut dilarang berdasarkan firman Allah <i>“wa la taqrabu al-zina”.</i></span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Islam juga mengharuskan usaha-usaha untuk menghilangkan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya zina, misalnya tradisi berpakaian yang mengumbar aurat di hadapan orang asing / umum dan beredarnya berbagai bentuk pornografi. Hal ini mutlak dalam rangka penegakan syariat Islam. Selagi iklim suatu masyarakat masih sangat kondusif bagi tumbuh suburnya zina, maka <i><u>h</u>add</i> zina belum boleh diterapkan. Jika tidak begitu, alangkah banyaknya orang yang mesti dicambuk dan dirajam! Padahal, tujuan <i><u>h</u>add</i> bukanlah untuk menyakiti <i>an sich</i>, akan tetapi untuk mendidik. Iklim yang bebas dari pornografi dan menjamurnya tempat-tempat mesum merupakan prasyarat bagi pemberlakuan <i><u>h</u>add</i>. Jika iklim positif sudah terbentuk, saat itulah penguasa harus menerapkan <i><u>h</u>add.</i></span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<h1 align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 48px; margin-bottom: 6pt;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 24px;"><span style="color: lime;">Solusi Islam</span></span></h1>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoBodyText" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, yakni kemenangan atau kesuksesan Iblis dalam menggelitik potensi kepenasaran seksual manusia, maka Islam pun memberikan tuntunan-tuntunan mengenai interaksi antara pria dan wanita. Tuntunan-tuntunan tersebut membentuk suatu pola pergaulan yang khas Islam, yang jika dicermati, merupakan suatu pola pergaulan yang elegan dan modern, beradab dan estetis. Kesan ini hanya bisa dirasakan oleh mereka yang mempunyai hikmah, kebijaksanaan.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoBodyText" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Selanjutnya, mari kita menyimak apa yang ingin dikatakan oleh Al-Qur’an.</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoBodyText3" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-right: 36.4pt;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">“Dan janganlah kalian <b>mendekati</b> zina. Sesungguhnya zina itu keji (fahisyat) dan jalan yang buruk”</span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoBodyText2" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0cm; margin-right: 36.3pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">“Dan apabila kalian meminta sesuatu kepada mereka (istri-istri Nabi) maka mintalah kepada mereka dari balik hijab. Yang demikian itu <b>lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka”.</b></span></div>
<div align="left" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: verdana, arial, sans-serif; line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt;">Dari ayat pertama kita bisa memahami bahwa Allah melarang segala bentuk perbuatan yang bisa mendekatkan manusia kepada zina. Sementara dari ayat kedua, kita bisa memahami bahwa Allah memerintahkan manusia agar menjaga kesucian hatinya. Dua kata kunci<b>, tidak mendekati zina</b> dan <b>menjaga kesucian hati</b>, merupakan landasan kita dalam membahas masalah etika interaksi antara pria dan wanita.</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-16813463844633562392012-06-07T05:24:00.000-07:002012-07-23T22:19:55.599-07:00Siapa Yang Jadi Korbanya Akibat zina?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/JV0dszTiTM8?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/Kiu2ZdG7i3s?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
<a name='more'></a><br /></div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-28214244715673811572012-06-06T06:09:00.001-07:002012-06-06T06:09:17.403-07:00Sedikit Tentang Dajjal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<object width="320" height="266" class="BLOGGER-youtube-video" classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0" data-thumbnail-src="http://2.gvt0.com/vi/k3mfKUbd_SI/0.jpg"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/k3mfKUbd_SI&fs=1&source=uds" />
<param name="bgcolor" value="#FFFFFF" />
<param name="allowFullScreen" value="true" />
<embed width="320" height="266" src="http://www.youtube.com/v/k3mfKUbd_SI&fs=1&source=uds" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true"></embed></object></div>
<br /></div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-2866012392969620442012-06-06T05:52:00.003-07:002012-07-23T22:25:48.895-07:00Unsur-unsur Taubat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="background-color: white; color: black; text-align: center;">
<span style="font-weight: 800; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="aligncenter" height="42" src="http://muslimsetia.com/wp-content/uploads/2011/12/BISMILLLAH.jpg" style="background-color: yellow;" width="200" /></span></h2>
Terma dari akar kata "t-w-b" dalam bahasa Arab
menunjukkan pengertian: pulang dan kembali. Sedangkan taubat
kepada Allah SWT berarti pulang dan kembali ke haribaan-Nya
serta tetap di pintu-Nya.<br />
Karena pada dasarnya manusia harus bersama Allah SWT dan
selalu berhubungan dengan-Nya, dan tidak menjauhi-Nya.
Manusia tidak dapat membebaskan diri dari Allah SWT untuk
memikirkan kehidupan fisiknya saja, juga tidak dapat
membebaskan dirinya dari Allah SWT karena memikirkan
kebutuhan hidup ruhaninya saja. Bahkan kebutuhannya kepada
Allah SWT di akhirat akan lebih besar dari kebutuhannya di
dunia. Karena kehidupan dan kebutuhan fisik itu secara
bersamaan juga dilakukan oleh binatang yang tidak dapat
berpikir, sementara kebutuhnan ruhani adalah sisi yang
menjadi ciri pembeda manusia dari hewan dan binatang.<br />
Allah SWT telah menciptakan manusia dari dua unsur. Di
dalam tubuhnya terdapat unsur tanah, juga unsur ruh. Inilah
yang menjadikannya layak dijadikan objek sujud oleh malaikat
sebagai penghormatan dan pemuliaan kedudukannya. Allah SWT
berfirman:<br />
<a name='more'></a><br />
<blockquote>
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari
tanah". Maka apabila telah Ku sempurnakan kejadiannya dan
Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu
tersungkur dengan bersujud kepadanya." QS. Shaad: 71-72..</blockquote>
Allah SWT tidak memerintahkan malaikat untuk bersujud
kepada Adam kecuali setelah Allah SWT memperbagus bentuknya
dan meniupkan ruh ke dalam tubuhnya.<br />
Ketika manusia ta'at kepada Rabbnya berarti tiupan ruh
itu mengalahkan sisi tanahnya. Atau dengan kata lain, sisi
ruhani mengalahkan sisi materi. Dan sisi Rabbani mengalahkan
sisi tanah yang rendah. Maka manusia meningkat dan mendekat
kepada Rabbnya, sesuai dengan usahanya untuk meningkatkan
sisi ruhaninya ini.<br />
Ketika manusia berbuat maksiat terhadap Rabbnya, maka
posisi itu terbalik; sisi tanah mengalahkan sisi ruh, dan
sisi materi yang rendah mengalahkan sisi Rabbani yang
tinggi. Maka manusia merendah dan menjadi lebih hina, serta
menjauh dari Allah SWT sesuai dengan seberapa jauh dosa dan
kemaksiatan yang ia lakukan.<br />
Kemudian taubat memberikan kesempatan kepadanya untuk
mencapai apa yang tidak ia dapatkan, serta meluruskan
kembali perjalanan hidupnya. Maka manusia itupun kembali
menaik setelah kejatuhannya, dan mendekat kepada Rabbnya
setelah ia menjauhi-Nya, serta kembali kepada-Nya setelah
memberontak dari-Nya.<br />
<h3>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3594905415561227401" name="Nasuha"></a><span style="color: red;">Taubat Nasuha</span></h3>
Taubat yang diperintahkan agar dilakukan oleh kaum
mu'minin adalah taubat nasuha (yang semurni-murninya)
seperti disebut dalam Al Quran:<br />
<blockquote>
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah
kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya." QS.
at-Tahrim: 8</blockquote>
Kemudian apa makna taubat nasuha itu.<br />
Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata dalam kitab tafsirnya:
"artinya adalah, taubat yang sebenarnya dan sepenuh hati,
akan menghapus keburukan-keburukan yang dilakukan
sebelumnya, mengembalikan keaslian jiwa orang yang
bertaubat, serta menghapus keburukan-keburukan yang
dilakukannya."<br />
Sedangkan nasuha adalah redaksi hiperbolik dari kata
nashiih. Seperti kata syakuur dan shabuur, sebagai bentuk
hiperbolik dari syakir dan shabir. Dan terma "n-sh-h" dalam
bahasa Arab bermakna: bersih. Dikatakan dalam bahasa Arab:
"nashaha al 'asal" jika madu itu murni, tidak mengandung
campuran. Sedangkan kesungguhan dalam bertaubat adalah
seperti kesungguhan dalam beribadah. Dan dalam
bermusyawarah, an-nush itu bermakna: membersihkannya dari
penipuan, kekurangan dan kerusakan, dan menjaganya dalam
kondisi yang paling sempurna. An nush-h (asli) adalah lawan
kata al-gisysy-(palsu).<br />
Pendapat kalangan salaf berbeda-beda dalam mendefinisikan
hakikat taubat nasuha itu. Hingga Imam Al Qurthubi dalam
tafsinrya menyebut ada dua puluh tiga pendapat. (Lihat:
Tafsir al Qurthubi ayat ke delapan dari surah at Tahrim).
Namun sebenarnya pengertian aslinya hanyalah satu, tetapi
masing-masing orang mengungkapkan kondisi masing-masing,
atau juga dengan melihat suatu unsur atau lainnya.<br />
Ibnu Jarir, Ibnu Katsir dan Ibnu Qayyim menyebutkan dari
Umar, Ibnu Mas'ud serta Ubay bin Ka'b r.a. bahwa pengertian
taubat nasuha: adalah seseorang yang bertaubat dari dosanya
dan ia tidak melakukan dosa itu lagi, seperti susu tidak
kembali ke payudara hewan. Ahmad meriwayatkan dari Ibnu
Mas'ud dengan marfu': taubat dari dosa adalah: ia bertaubat
darinya (suatu dosa itu) kemudian ia tidak mengulanginya
lagi." Sanadnya adalah dha'if. Dan mauquf lebih tepat,
seperti dikatakan oleh Ibnu Katsir.<br />
Hasan Al Bashri berkata: taubat adalah jika seorang hamba
menyesal akan perbuatannya pada masa lalu, serta berjanji
untuk tidak mengulanginya.<br />
Al Kulabi berkata: Yaitu agar meminta ampunan dengan
lidah, menyesal dengan hatinya, serta menjaga tubuhnya untuk
tidak melakukannnya lagi.<br />
Sa'id bin Musayyab berkata: taubat nasuha adalah: agar
engkau menasihati diri kalian sendiri.<br />
Kelompok pertama menjadikan kata nasuha itu dengan makna
maf'ul (objek) yaitu orang yang taubat itu bersih dan tidak
tercemari kotoran. Maknanya adalah, ia dibersihkan, seperti
kata raquubah dan haluubah yang berarti dikendarai dan
diperah. Atau juga dengan makna fa'il (subjek), yang
bermakna: yang menasihati, seperti khaalisah dan
shaadiqah.<br />
Muhammad bin Ka'b al Qurazhi berkata: taubat itu
diungkapkan oleh empat hal: beristighfar dengan lidah,
melepaskannya dari tubuh, berjanji dalam hati untuk tidak
mengerjakannya kembali, serta meninggalkan rekan-rekan yang
buruk. (Madaarij Saalikiin : 1/ 309, 310. Cetakan As Sunnah
Al Muhammadiyyah, dengan tahqiq Syaikh Muhammad Hamid al
Faqi. Dan tafsir Ibnu Katsir : 4/ 391, 392).<br />
<h3>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3594905415561227401" name="Sekadar"></a><span style="color: red;">Sekadar Bicara Taubat dengan Lidah
Bukan Taubat</span></h3>
Taubat tidak sekadar mengucapkan dengan lidah, seperti
dipahami oleh kalangan awam. Ketika salah seorang dari
mereka datang kepada seorang tokoh agama ia berkata
kepadanya: "Pak kiyai, berilah taubat kepada saya". Kiyai
itu akan menjawab: "ikutilah perkataanku ini!": "aku taubat
kepada Allah SWT, aku kembali kepada-Nya, aku menyesali dosa
yang telah aku lakukan, dan aku berjanji untuk tidak
melakukan maksiat lagi selamanya, serta aku membebaskan diri
dari seluruh agama selain agama Islam".<br />
Dan ketika ia telah mengikuti ucapan kiyai itu dan
pulang, ia menyangka bahwa ia telah selesai melakukan
taubat!.<br />
Ini adalah bentuk kebodohan dua pihak sekaligus:
kebodohan orang awam itu, serta sang kiyai juga. Karena
taubat bukan sekadar ucapan dengan lidah saja, karena jika
taubat hanya sekadar berbuat seperti itu, alangkah mudahnya
taubat itu.<br />
Taubat adalah perkara yang lebih besar dari itu, dan juga
lebih dalam dan lebih sulit. Ungkapan lisan itu dituntut
setelah ia mewujudkannya dalam tindakannya. Untuk kemudian
ia mengakui dosanya dan meminta ampunan kepada Allah SWT.
Sedangkan sekadar istighfar atau mengungkapkan taubat dengan
lisan --tanpa janji dalam hati-- itu adalah taubat para
pendusta, seperti dikatakan oleh Dzun Nun al Mishri. Itulah
yang dikatakan oleh Sayyidah Rabi'ah al 'Adawiyah:
"istighfar kita membutuhkan istighfar lagi!" Hingga sebagian
mereka ada yang berkata: "aku beristighfar kepada Allah SWT
dari ucapanku: 'aku beristighfar kepada Allah SWT'". Atau
taubat yang hanya dengan lisan, tidak disertai dengan
penyesalan dalam hati!<br />
Sementara hakikat taubat adalah perbuatan akal, hati dan
tubuh sekaligus. Dimulai dengan perbuatan akal, diikuti oleh
perbuatan hati, dan menghasilkan perbuatan tubuh. Oleh
karena itu, al Hasan berkata: "ia adalah penyesalan dengan
hati, istighfar dengan lisan, meninggalkan perbuatan dosa
dengan tubuh, dan berjanji untuk tidak akan mengerjakan
perbuatan dosa itu lagi."<br />
<h3>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3594905415561227401" name="Ghazali"></a><span style="color: red;">Taubat Seperti Dijelaskan oleh Al
Ghazali</span></h3>
Taubat seperti dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam
kitabnya "Ihya ulumuddin" adalah sebuah makna yang terdiri
dari tiga unsur: ilmu, hal dan amal. Ilmu adalah unsur yang
pertama, kemudian yang kedua hal, dan ketiga amal.<br />
Ia berkata: yang pertama mewajibkan yang kedua, dan yang
kedua mewajibkan yang ketiga. Berlangsung sesuai dengan
hukum (ketentuan) Allah SWT yang berlangsung dalam kerajaan
dan malakut-Nya.<br />
Ia berkata: "Sedangkan ilmu adalah, mengetahui besarnya
bahaya dosa, dan ia adalah penghalang antara hamba dan
seluruh yang ia senangi. Jika ia telah mengetahui itu dengan
yakin dan sepenuh hati, pengetahuannya itu akan berpengaruh
dalam hatinya dan ia merasakan kepedihan karena kehilangan
yang dia cintai. Karena hati, ketika ia merasakan hilangnya
yang dia cintai, ia akan merasakan kepedihan, dan jika
kehilangan itu diakibatkan oleh perbuatannya, niscaya ia
akan menyesali perbuatannya itu. Dan perasaan pedih
kehilangan yang dia cintai itu dinamakan penyesalan. Jika
perasaan pedih itu demikian kuat berpengaruh dalam hatinya
dan menguasai hatinya, maka perasaan itu akan mendorong
timbulnya perasaan lain, yaitu tekad dan kemauan untuk
mengerjakan apa yang seharusnya pada saat ini, kemarin dan
akan datang. Tindakan yang ia lakukan saat ini adalah
meninggalkan dosa yang menyelimutinya, dan terhadap masa
depannya adalah dengan bertekad untuk meninggalkan dosa yang
mengakibatkannya kehilangan yang dia cintai hingga sepanjang
masa. Sedangkan masa lalunya adalah dengan menebus apa yang
ia lakukan sebelumnya, jika dapat ditebus, atau
menggantinya.<br />
Yang pertama adalah ilmu. Dialah pangkal pertama seluruh
kebaikan ini. Yang aku maksudkan dengan ilmu ini adalah
keimanan dan keyakinan. Karena iman bermakna pembenaran
bahwa dosa adalah racun yang menghancurkan. Sedangkan yakin
adalah penegasan pembenaran ini, tidak meragukannya serta
memenuhi hatinya. Maka cahaya iman dalam hati ini ketika
bersinar akan membuahkan api penyesalan, sehingga hati
merasakan kepedihan. Karena dengan cahaya iman itu ia dapat
melihat bahwa saat ini, karena dosanya itu, ia terhalang
dari yang dia cintai. Seperti orang yang diterangi cahaya
matahari, ketika ia berada dalam kegelapan, maka cahaya itu
menghilangkan penghalang penglihatannya sehingga ia dapat
melihat yang dia cintai. Dan ketika ia menyadari ia hampir
binasa, maka cahaya cinta dalam hatinya bergejolak, dan api
ini membangkitkan kekuatannya untuk menyelamatkan dirinya
serta mengejar yang dia cintai itu.<br />
Ilmu dan penyesalan, serta tekad untuk meninggalkan
perbuatan dosa saat ini dan masa akan datang, serta berusaha
menutupi perbuatan masa lalu mempunyai tiga makna yang
berkaitan dengan pencapaiannya itu. Secara keseluruhan
dinamakan taubat. Banyak pula taubat itu disebut dengan
makna penyesalan saja. Ilmu akan dosa itu dijadikan sebagai
permulaan, sedangkan meninggalkan perbuatan dosa itu sebagai
buah dan konsekwensi dari ilmu itu. Dari itu dapat dipahami
sabda Rasulullah Saw : " Penyesalan adalah taubat" (Hafizh
al 'Iraqi dalam takhrij hadits-hadits Ihya Ulumuddin
berkata: hadits ini ditakhrijkan oleh Ibnu Majah, Ibnu
Hibban, dan al Hakim. Serta ia mensahihkan sanadnya dari
hadits Ibnu Mas'ud. Dan diriwayakan pula oleh Ibnu Hibban
dan Al Hakim dari hadits Anas r.a. dan ia berkata: hadits
ini sahih atas syarat Bukhari dan Muslim), karena penyesalan
itu dapat terjadi dari ilmu yang mewajibkan serta membuahkan
penyesalan itu, dan tekad untuk meninggalkan dosa sebagai
konsekwensinya. Maka penyesalan itu dipelihara dengan dua
cabangnya, yaitu buahnya dan apa yang membuahkannya." (Ihya
Ulumuddin (4: 3,4), cetakan: Darul Ma'rifah, Beirut).<br />
<br />
sumber(http://media.isnet.org) </div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-62221051889629227682012-06-06T05:52:00.002-07:002012-06-06T05:52:32.334-07:00Taubat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/jNmT16Z0wVU?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br /></div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-91701289366462043722012-06-06T05:39:00.002-07:002012-06-06T05:53:24.160-07:00Syarat Taubat Nasuha<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="background-color: red; color: black; text-align: center;">
<a href="http://albakriah.wordpress.com/2011/08/20/syarat-taubat-nasuha/" rel="bookmark" title="Syarat Taubat Nasuha">Syarat Taubat Nasuha</a></h2>
<div>
<div>
Mengikut Manhaj Salaf as-Soleh, antara syara-syarat taubat yang wajib
dipenuhi agar taubat di terima oleh Allah Azza wa-Jalla ialah:<br />
1. Berazam dan bertekad untuk meninggalkan (tidak akan mengulangi lagi) perbuatan dosa yang telah dilakukan.<br />
2. Kesal (menyesali) dan berduka di dalam hati terhadap perbuatan dosa yang dibuat.<br />
3. Bersegera meninggalkan dosa yang telah dilakukan semata-mata kerana Allah.<br />
4. Jika dosa yang dilakukan berkaitan dengan orang lain, syaratnya ia
wajib membebaskan dirinya dari hak yang bukan miliknya untuk
dikembalikan kepada yang berhak atau minta dihalalkan, ini bererti jika
berupa harta benda wajib dikembalikan. Jika berupa fitnah, ghibah
(umpatan), penghinaan, cacian, kutukan, laknat dan kezaliman, maka wajib
meminta maaf daripada orang tersebut terutama terhadap kezaliman yang
dilakukan kepadanya.<br />
<br />
sumber(http://albakriah.wordpress.com) </div>
</div>
</div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-35344196226027256842012-06-06T05:33:00.003-07:002012-06-06T05:53:47.732-07:00Taubat Nasuha<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table class="contentpaneopen" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td class="contentheading" style="background-color: red; color: black;" width="100%"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><a class="contentpagetitle" href="http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1015:taubat-nasuha&catid=15:pengajian&Itemid=63">Taubat Nasuha</a></span></div>
</td>
<td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?view=article&catid=15%3Apengajian&id=1015%3Ataubat-nasuha&tmpl=component&print=1&layout=default&page=&option=com_content&Itemid=14" rel="nofollow" title="Cetak"><br /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" width="100%"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="contentpaneopen" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;">
<tbody>
<tr>
<td style="color: white; text-align: right;" valign="top"><span class="small">
<span style="background-color: black;">Ditulis oleh Dewan Asatidz</span></span></td><td valign="top"><span class="small"> </span>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top">Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat
marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat
kembali kepada-Nya.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan
dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari
ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia. Bahkan Nabi
Muhammad telah membenarkan hal ini dalam sebuah sabdanya yang berbunyi:
"Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang
yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan
tersebut)."<br />
<br />
Di antara kita pernah berbuat kesalahan terhadap diri
sendiri sebagaimana terhadap keluarga dan kerabat bahkan terhadap
Allah. Dengan segala rahmatnya, Allah memberikan jalan kembali kepada
ketaatan, ampunan dan rahmat-Nya dengan sifat-sifat-Nya yang Maha
Penyayang dan Maha Penerima Taubat. Seperti diterangkan dalam surat Al
Baqarah: 160 "Dan Akulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."<br />
<br />
Taubat
dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan
Tuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang
hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai
orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firmanya
dalam surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."<br />
<br />
Taubat
dalam Islam tidak mengenal perantara, bahkan pintunya selalu terbuka
luas tanpa penghalang dan batas. Allah selalu menbentangkan tangan-Nya
bagi hamba-hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Seperti terungkap
dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al-Asy`ari:
"SesungguhnyaAllah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima
taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari
terbit dari barat."<br />
<br />
Merugilah orang-orang yang berputus asa dari
rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampai batas.
Padahal, pintu taubat selalu terbuka dan sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya karena sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi
Maha penyayang.<br />
<br />
Tepatlah kiranya firman Allah dalam surat Ali
Imran ayat: 133, "Bersegaralah kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya
baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah,
lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."<br />
<br />
Taubat yang
tingkatannya paling tinggi di hadapan Allah adalah "Taubat Nasuha",
yaitu taubat yang murni. Sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Tahrim:
66, "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi
dan orang-orang yang beriman bresamanya, sedang cahaya mereka memancar
di depan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan 'Ya Tuhan
kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kamidan ampunilah kami,
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu'".<br />
<br />
Taubat
Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan
menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan brejanji
untuk tidak melakukannya lagi di masa medatang. Apabila dosa atau
kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya
adalah dengan meminta maaf kepadanya. Rasulullah pernah ditanya oleh
seorang sahabat, "Apakah penyesalan itu taubat?", "Ya", kata Rasulullah
(H.R. Ibnu Majah). Amr bin Ala pernah mengatakan: "Taubat Nasuha adalah
apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah
mencintainya".<br />
<br />
Di bulan pengampunan, Ramadhan yang "Syahrul
Maghfirah" ini adalah saat yang tepat untuk kita bertaubat. Bagi yang
sudah bertaubat mari memperbarui taubatnya dan yang belum taubat mari
bergegas kepada ampunan Allah. 10 hari kedua bulan Ramadhan merupakan
masa maghfirah (ampunan) sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis
riwayat Abu Haurairah "Ramadhan, awalnya Rahmah, pertengahannya
Maghfirah, dan akhirnya dibebaskan dari api neraka" (H.R. Ibnu
Huzaimah).</td><td valign="top"></td><td valign="top"></td></tr>
</tbody></table>
</div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-36669430956664850072012-06-05T11:03:00.000-07:002012-06-06T05:54:11.157-07:00[Taubat Itu Perlu]<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: red; text-align: center;">
<span style="font-size: large;">[Taubat Itu Perlu]: Apa Manfaatnya? Dan Bagaimana Cara Bertaubat yang Baik?</span></div>
<div class="comments" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="color: red; text-align: justify;">
<u><b>Jika Anda bertanya,</b></u></div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<b><code>Apa gunanya bertaubat?</code></b></div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
maka tanyakanlah kepada diri Anda sendiri,</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /><b><code>Apa gunanya Anda mandi tiap hari -yang sebanyak 3x itu?</code></b></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa dibayangkan bila kotoran yang melekat dibadan itu tidak
dibersihkan maka akan menimbulkan</div>
<a name='more'></a>beberapa penyakit pada badan. Akibat
buruk dari kotoran tersebut sangat beragam, tergantung seberapa serius
kotoran itu, yang menandakan seberapa ganasnya bakteri/kuman yang
terkandung di dalamnya. Ada banyak tingkatan kotoran/noda/kuman. Kotoran
sapi memiliki tingkatan yang jauh lebih rendah daripada kotoran yang
disebabkan air liur anjing. Karena -seperti kita tahu secara umum- di
dalam kotoran sapi tak ada bakteri/kuman penyebab penyakit syaraf
(gila). Sedangkan, dalam hal noda yang disebabkan jilatan anjing,
terdapat bakteri/kuman penyebab penyakit saraf, rabies (anjing gila).
Sebab itu dalam hal pembersihannya pun berbeda (metode/cara
penanggulangannya).<br />
<div style="text-align: justify;">
Nah, begitu juga dengan taubat. Kebutuhan kita akan taubat sama
halnya dengan kebutuhan kita akan mandi, atau kebutuhan kita akan obat
di saat kita sakit. Dosa merupakan noda/penyakit yang melekat pada hati
(jiwa). Dosa perlu dibersihkan dari hati/jiwa Anda jika Anda
menginginkan perasaan (hati/jiwa) yang sehat, <i>fresh</i>, damai, tenang, tentram, sejahtera, dan perasaan positif lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada banyak tingkatan dosa, dan biasanya dikategorikan berdasarkan
tingkat kesalahannya, yakni dosa kecil dan dosa besar. Sehingga, metode
pembersihannya pun berbeda. Namun, artikel ini tidak akan membahas aneka
ragam dosa besar atau dosa kecil. Juga tak akan membahas metode yang
terperinci mengenai cara pembersihan dosa tersebut. Artikel ini hanya
akan membahas metode pembersihan dosa secara umum, meliputi pembersihan
(taubat) paling cepat, praktis, dan efisien. <i>Yaah…,<span style="background-color: red;"> sesuai dengan teori ekonomi, dengan modal sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya</span></i><span style="background-color: red;"> .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seseorang sebelum
bertaubat. Hal ini dimaksudkan agar taubatnya itu menjadi sempurna
(terpenuhi/diterima) sehingga pada akhirnya dosa-dosanya benar-benar
diampuni oleh Allah Yang Maha Menerima Taubat. Beberapa hal tersebut
adalah <b>kesadaran</b>, <b>tidak menganggap remeh</b>, <b>sungguh-sungguh</b>, dan <b>tak berputus asa</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: red;">Pertama</b> adalah kesadaran akan keberadaan
dosa-dosanya. Sebelum seseorang bertaubat, ia harus menyadari keberadaan
dosa di dalam hatinya. Kesadaran akan diperoleh dengan cara merenung.
Oleh sebab itu, renungkanlah setiap hal yang telah Anda lakukan, dengan
cara bertanya, <code>mengapa? Untuk apa?</code> . </div>
<div style="text-align: justify;">
Keberadaan dosa dalam diri seseorang bisa dideteksi dengan adanya gejala-gejala umum sebagai berikut, yaitu:<br />
<code></code></div>
<div style="text-align: justify;">
<code>
</code></div>
<ol style="background-color: red; color: black; text-align: justify;"><code>
<li>Kegelisahan perasaan (sedih, kesal, kecewa, selalu tidak puas, egois, rakus, dll)
</li>
<li>Kekacauan pikiran (pusing, runyam, mumet, semrawut, stres, frustasi, depresi, dll)
</li>
</code>
<li><code>Aneka kesedihan (terkena penyakit, bangkrut, kecelakaan, dll) </code>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Dan sekiranya seseorang tak dapat melakukan hal itu -yakni menyadari
keberadaan dosanya, maka ketahuilah bahwa tak ada manusia yang
benar-benar bersih dalam kehidupan ini. Nabi Muhammad sendiri
ber-istighfar (berzikir memohon ampunan) sebanyak ±60x dalam sehari.
Apatah lagi dengan manusia semacam kita-kita yang sepertinya secara
notabene telah menganut faham “Tiada hari tanpa berbuat dosa” ?!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: red;">Kedua</b> adalah tidak menganggap remeh terhadap dampak
buruk dari dosa-dosanya tersebut. Tak boleh ada anggapan remeh terhadap
dosa (kesalahan) -meskipun hal itu dosa kecil- yang telah kita perbuat
(apatah lagi terhadap dosa besar?!!). Seperti halnya seorang petani yang
menganggap kecil terhadap segenggam kotoran sapi yang melekat di
kakinya, kemudian karena ia menganggapnya terlalu remeh, ia pun pergi
tidur tanpa membersihkannya terlebih dahulu, sehingga bakteri/kuman
dalam kotoran sapi tersebut merambat ke sekujur tubuhnya dan menciptakan
infeksi yang serius, yakni penyakit kulit ganas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: red;">Ketiga</b> adalah sungguh-sungguh dalam memohon ampunan
atas dosa-dosanya. Ini bisa dilakukan dengan melaksanakan ibadah-ibadah
yang wajib secara rutin sebagaimana telah disebutkan di dalam rukun
Islam. Ibadah wajib tersebut meliputi <code>Shalat, zakat, puasa Ramadan, dan haji (bila mampu) </code>.
Ibadah tersebut harus dilakukan dengan cara sebaik-baiknya, yakni
dengan perlengkapan peribadatan yang halal, kemudian lakukan se-khusuk
(konsentrasi) mungkin, dan harus dengan niat yang ikhlas (mengharap
pahala dari Allah). Ibadah wajib ini lah yang sebenarnya merupakan
metode pembersihan dosa yang paling cepat, praktis dan efisien.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketahuilah, bahwa dalam setiap ibadah itu -termasuk pula dzikir-
selalu terdapat proses peluruhan dosa secara sendirinya (automatis). Dan
dalam beberapa hadits disebutkan bahwa kebaikan itu menghapus
keburukan. Sebab itulah kita harus berbuat kebaikan sebanyak mungkin,
sehingga konsekuensi (akibat) dari kebaikan itu sendiri -yang juga
berupa kebaikan- akan kita peroleh, yang salah satunya berbentuk
peluruhan dosa-dosa kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun pada hakikatnya Allah tak pernah butuh ibadah kita, namun
ibadah itu merupakan wujud pengabdian kita kepada-Nya. Kita hanya
diminta rasa syukur (terima kasih) kita kepada-Nya (sebagai adab sopan
santun) atas beragam nikmat yang kita peroleh (mata, telinga,
waktu/kesempatan, dan lainnya). Namun perlu saya ingatkan sekali lagi,
bahwa ibadah wajib ini harus dilaksanakan dengan perasaan ikhlas,
semata-mata ingin mengharap ridla (kerelaan, pahala, ampunan) dari Allah
swt., dan bukannya dilakukan dengan niat pamer, atau agar bisa disebut
ahli ibadah, dan niat lainnya yang tak pantas dijadikan latar belakang
suatu ibadah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: red;">Keempat</b> adalah tidak berputus asa. Sekalipun
seseorang itu memiliki dosa sepenuh bumi, maka hendaklah ia tidak
berputus asa untuk bertaubat. Ampunan Allah sangatlah luas. Allah
mengampuni semua dosa, kecuali dosa karena syirik (menyekutukan Allah
dengan lainnya, seperti menganggap Tuhan itu Bertiga, menganggap ada
yang menandingi Sifat Allah, dan wujud persekutuan lainnya yang tak
pantas disandangkan kepada-Nya), dosa jenis ini hanya bisa dibersihkan
dengan cara berhenti berbuat syirik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian, hendaklah seseorang jangan berpikiran pesimis (sempit)
tentang berapa banyak waktu yang telah digunakannya untuk berbuat dosa,
namun hendaklah ia berpikiran optimis (maju) tentang berapa banyak waktu
yang ia miliki untuk memperbaiki atau menghapus kesalahan-kesalahannya
(bertaubat). Hal ini dimaksudkan agar ia tak berputus asa dari luasnya
Ampunan Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika seseorang telah bertaubat, lalu berbuat dosa lagi, maka
bertobatlah lagi, dan jika berbuat dosa lagi maka bertaubatlah lagi, dan
seterusnya. <i>Sampai kapan?</i> Tentu saja sampai ia menyelesaikan kehidupannya (mati). Sama seperti kita yang mandi tiap hari. <i>Sampai kapan kita mandi?</i> Tentu saja sampai kita berhenti hidup (mati). Karena kalau sampai kita berhenti mandi di saat masih hidup, <code>huh, bau dong!</code>
Dan kita akan mudah terserang penyakit. Begitu juga dengan taubat,
kalau kita berhenti bertaubat selama kita masih hidup, maka akan banyak
penimbunan dosa di hati kita… yang ujung-ujungnya kita sendiri yang
terkena dampak negatifnya (gelisah, stress, frustasi, emosional, dll).</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketahuilah, kita tak akan pernah bisa terlepas dari ragam kesalahan
(paling tidak yang terkecil sekalipun), seperti tubuh kita yang tak akan
pernah bisa terlepas dari kotoran/noda/polusi lingkungan sekitar, yang
mengharuskan kita mandi tiap hari. Begitu pula dengan sebab keharusan
kita bertaubat setiap hari dan di setiap ada kesempatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah menerima Taubat (permohonan ampun) hambanya selama nafasnya
belum sampai di kerongokongan (sekarat mau mati), artinya selama ia
masih punya kesempatan untuk bertaubat, lalu melakukan taubat, maka
kemungkinan besar akan diampuni oleh-Nya (diterima taubatnya). Namun,
ketika seorang yang berdosa tidak melakukan taubat hingga ajal
menjemputnya, maka tak ada Taubat lagi baginya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu, berapa lama jangka waktu (tempo) yang kita miliki untuk
bertaubat? Jawabannya, sangat panjang, yakni seumur hidup kita. Sebab
itu, hanya orang-orang yang mati dalam keadaan “belum bertaubat” lah
yang pantas untuk menyesal dan berputus asa. Sedangkan kita ‘kan masih
hidup, ngapain capek-capek harus menyesal ketika sudah mati (dan
dimasukkan ke Neraka)?</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum nasi menjadi bubur, masih bisa dilakukan perubahan. Selama
masih ada kesempatan, kita masih bisa merubah keadaan diri kita.
Sekarang tergantung diri kita sendiri, mau bertaubat -<code>sebagai wujud perbaikan kesalahan dan penghapusan dosa kita</code>-
atau mau memperparah keadaan kita. Orang pintar itu selalu melihat
peluang, namun orang yang benar-benar jenius itu selalu berusaha
menggunakan peluangnya sebaik (maksimal) mungkin tanpa memperhatikan
berapa kegagalan yang telah ia peroleh.</div>
<hr style="margin-left: 0px; margin-right: 0px;" />
<div style="text-align: justify;">
Begitulah cara bertaubat. Anda tak boleh menganggap remeh perkara
taubat ini, karena taubat adalah kebutuhan ruhaniah (jiwa) Anda. Sama
halnya dengan perkara mandi, <i>Apakah Anda pernah menganggap sepele tentang mandi?</i>
Anda –sebagai orang sehat- tentu akan memperhatikan secara detil
tentang masalah pembersihan badan (mandi) ini. Anda akan memperhatikan
jenis sabun yang akan digunakan, juga kualitas air (keasamannya, dan ada
tidaknya zat pencemar di dalamnya), dsb. Nah, itulah juga yang
diperlukan dalam taubat. Perhatikanlah ibadah Anda, renungkanlah wujud
pengabdian Anda kepada Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kita harus melakukan Taubat setiap hari dan di setiap ada kesempatan,
seperti halnya kita membersihkan tubuh kita setiap hari (yakni dengan
cara mandi) dan saat kita menyadari akan keberadaan kotoran padanya
(yakni dengan cara membasuhnya).</div>
<div style="text-align: justify;">
Jiwa adalah sesuatu yang sangat sensitif. Dan Anda harus selalu
merawatnya dengan cara membersihkan dan berusaha menghilangkan beragam
penyakit di dalamnya (penyakit hati). Inilah yang harus Anda lakukan
jika Anda menganggap jiwa Anda sebagai sesuatu yang berharga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<code>Hidup itu sangat fleksibel. Meskipun manusia itu tak bisa
mengubah masa lalunya, namun ia SELALU bisa mengubah masa depannya
dengan kesempatan yang ia miliki.</code> Dengan satu pengecualian saja, yakni, kecuali jika dia tak mau mengubahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sumber:(http://codenamezero.wordpress.com/2010/02/02/taubat-itu-perlu-apa-manfaatnya-dan-bagaimana-cara-bertaubat-yang-baik/) </div>
</div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-28120110062322451242012-06-05T10:28:00.001-07:002012-06-06T05:54:34.851-07:00Macam-Macam Dosa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: red; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>Macam-Macam Dosa</b></span></div>
<br />
<b>1. Dosa Besar.</b><br />
<br />
yaitu dosa yang disertai ancaman hukuman di dunia, atau ancaman hukuman di akhirat.<br />
Abu Tholib Al-Makki berkata: Dosa besar itu ada 17 macam, yaitu :<br />
<br />
<div style="color: red;">
<b>4 macam di hati, yaitu:</b></div>
<br />
1. Syirik.<br />
2. Terus menerus berbuat maksiat.<br />
3. Putus asa.<br />
4. Merasa aman dari siksa Allah.<br />
<br />
<div style="color: red;">
<b>4 macam pada lisan, yaitu:</b><br />
<a name='more'></a></div>
<br />
1. Kesaksian palsu.<br />
2. Menuduh berbuat zina pada wanita baik-baik.<br />
3. Sumpah palsu.<br />
4. mengamalkan sihir.<br />
<br />
<div style="color: red;">
<b>3 macam di perut. yaitu :</b></div>
<div style="color: red;">
<br /></div>
1. Minum Khamer.<br />
2. memakan harta anak yatim.<br />
3. memakan riba.<br />
<br />
<div style="color: red;">
<b>2 macam di kemaluan. yaitu :</b></div>
<div style="color: red;">
<br /></div>
1. zina.<br />
2. Homo seksual.<br />
<br />
<div style="color: red;">
<b>2 macam di tangan. yaitu :</b></div>
<div style="color: red;">
<br /></div>
1. membunuh.<br />
2. mencuri.<br />
<br />
<div style="color: red;">
<b>1 di kaki, yaitu :</b></div>
<div style="color: red;">
<br /></div>
lari dalam peperangan<br />
<br />
<div style="color: red;">
<b>1 di seluruh badan, yaitu :</b></div>
<div style="color: red;">
<br /></div>
durhaka terhadap orang tua.<br />
<br />
<div style="color: lime;">
<b>2. Dosa kecil.</b></div>
<br />
Yaitu dosa-dosa yang tidak tersebut diatas<br />
<br />
<div style="color: lime;">
<b>3. Dosa kecil yang menjadi besar</b></div>
<div style="color: lime;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: blue;">
3.1. Yaitu dosa kecil yang dilakukan terus menerus.</div>
Rasulullah bersabda: tidak ada dosa kecil apabila dilakukan dengan terus
menerus dan tidak ada dosa besar apabila disertai dengan istighfar.
Allah juga berfirman: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah,
lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran [3]:
135)<br />
<div style="color: blue;">
3.2. Menganggap remeh akan dosa.</div>
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seorang mu’min dalam melihat dosanya,
bagaikan seorang yang berada di puncak gunung, yang selalu khawatir
tergelincir jatuh. Adapun orang fasik dalam melihat dosanya, bagaikan
seseorang yang dihinggapi lalat dihidungnya, maka dia usir begitu saja.”
(HR. Bukhori Muslim)<br />
<div style="color: blue;">
3.3. Bergembira dengan dosanya.</div>
Allah berfirman: “Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada
Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka
cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu
tempat tinggal yang seburuk-buruknya.” (QS. Al Baqarah [2]: 206)<br />
<div style="color: blue;">
3.4. Merasa aman dari makar Allah.</div>
Allah berfirman: “Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah
dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali
(mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia
untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila
mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi
salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka
mengatakan pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tiada menyiksa kita
disebabkan apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka
Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk
tempat kembali.” (QS. Al Mujadilah [58]: 7)<br />
<div style="color: blue;">
3.5. Terang-terangan dalam berbuat maksiat.</div>
Rasulullah bersabda: “Semua ummatku akan diampunkan dosanya kecuali
orang yang mujaharah (terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang
termasuk mujaharah adalah: Seorang yang melakukan perbuatan dosa di
malam hari, kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa
tersebut, kemudian dia berkata: wahai fulan semalam saya berbuat ini dan
berbuat itu. Padahal Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tapi
di pagi hari dia buka tutup Allah tersebut.” (HR. Bukhori Muslim)<br />
<div style="color: blue;">
3.6. Yang melakukan perbuatan dosa itu adalah seorang yang menjadi teladan.</div>
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memberi contoh di dalam Islam
dengan contoh yang jelek, dia akan mendapat dosanya dan dosa orang yang
mengikutinya setelah dia tanpa dikurangi dosa tersebut sedikitpun.” (HR.
Muslim)<br />
<br />
<div style="background-color: red; color: white; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>Jalan Menuju Taubat</b></span></div>
1. Mengetahui hakikat taubat.<br />
Hakikat taubat adalah: Menyesal, meninggalkan kemaksiatan tersebut dan
berazam untuk tidak mengulanginya lagi. Sahal bin Abdillah berkata:
“Tanda-tanda orang yang bertaubat adalah: Dosanya telah menyibukkan dia
dari makan dan minum-nya. Seperti kisah tiga sahabat yang tertinggal
perang”.<br />
2. Merasakan akibat dosa yang dilakukan.<br />
Ulama salaf berkata: “Sungguh ketika saya maksiat pada Allah, saya bisa
melihat akibat dari maksiat saya itu pada kuda dan istri saya.”<br />
3. Menghindar dari lingkungan yang jelek.<br />
Seperti dalam kisah seorang yang membunuh 100 orang. Gurunya berkata:
“Pergilah ke negeri sana … sesungguhnya disana ada orang-orang yang
menyembah Allah dengan baik, maka sembahlah Allah disana bersama mereka
dan janganlah kamu kembali ke negerimu, karena negerimu adalah negeri
yang jelek.”<br />
4. Membaca Al-Qur’an dan mentadabburinya.<br />
5. Berdo’a.<br />
Allah berfirman mengkisahkan Nabi Ibrahim: “Ya Tuhan kami, jadikanlah
kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di
antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan
tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami,
dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.” Al Maraghi berkata: “Yang dimaksud
”terimalah taubat kami” adalah: Bantulah kami untuk bertaubat agar kami
bisa bertaubat dan kembali kepada-Mu.”<br />
6. Mengetahui keagungan Allah yang Maha Pencipta.<br />
Para ulama salaf berkata: “Janganlah engkau melihat akan kecilnya maksiat, tapi lihatlah keagungan yang engkau durhakai.”<br />
7. Mengingat mati dan kejadiannya yang tiba-tiba.<br />
8. Mempelajari ayat-ayat dan hadis-hadis yang menakuti orang-orang yang berdosa.<br />
9. Membaca sejarah orang-orang yang bertaubat.<br />
—————————-<br />
Abu Nu’man Mubarok</div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3594905415561227401.post-71455543126023851372012-06-05T10:26:00.000-07:002012-06-06T05:55:10.663-07:00Bagaimana Cara Bertaubat dari Zina<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<img alt="https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQGlVG1J-zohZMxnu0v_Bjh1V18RY4Wp9P_yTB5ZLOvTZaX_lWETg" height="160" src="https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQGlVG1J-zohZMxnu0v_Bjh1V18RY4Wp9P_yTB5ZLOvTZaX_lWETg" width="200" /><span style="background-color: red;">Bagaimana Cara Bertaubat dari Zina</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Ada
seorang wanita menyampaikan pertanyaan seputar taubat dari zina yang
pernah dia lakukan. Berikut beberapa bunyi pertanyaannya:</span></div>
<ol>
<li><span style="font-size: x-small;">Adakah taubat bagi dirinya yang pernah melakukan zina berulang kali?</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Apakah dosanya bisa dihapuskan
dengan amal-amal fardlu saja dan shadaqah ataukah dia harus melaksanakan
ibadah haji untuk menghapuskan dosa besar yang pernah diperbuatnya?</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Apakah boleh seorang wanita pezina untuk membaca Al-Qur'an sesudah berniat untuk bertaubat?</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Dan ketika sudah bertaubat lalu
menikah, apakah haram dia menutupi dan tidak menceritakan masa kelamnya
itu kepada suaminya? Dan ketika dia hidup bersama pasangannya dengan
kondisi seperti itu tidakkah itu termasuk membohongi pasangan<a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"></span></div>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b>Jawaban: </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada
Rasulullah beserta keluarga dan para sahabatnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Wanita
ini telah melakukan dosa yang sangat besar. Dia telah melanggar
keharaman yang Allah tetapkan. Dan keharaman ini disebut oleh Allah
dalam kitab-Nya dengan Fahisah (perbuatan hina/buruk). Maka wanita ini
hendaknya bertanya kepada dirinya sendiri, bagaimana kalau seandainya
Allah mencabut nyawanya sementara dia dalam keadaan seperti ini?
Karenanya wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah dengan taubat
nasuha (taubat yang sungguh-sungguh). Dia juga harus bertekad untuk
tidak mengulangi lagi dosa besar semacam ini. kemudian dia harus
memperbanyak istighfar dan bershadaqah serta terus menjaga ibadah
shalat dan doa. Semoga dengan semua ini Allah menerima taubatnya. Dan
satu hal yang perlu dicatat, dia wajib untuk menutupi aib dirinya
tersebut dan tidak memberitahukan perbuatan masa kelamnya kepada
seseorang. Semoga Allah menutupi aib diri kita dan aibnya juga selama di
dunia dan akhirat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kami
berpesan kepada wanita ini untuk bersyukur dengan sebenarnya atas
karunia yang besar ini. Dan hendaknya ia tahu bahwa nikmat-nikmat Allah
diperoleh melalui ketaatan dan akan hilang dan berkurang dengan
kemaksiatan dan kemungkaran. Karenanya, baginya dan juga kepada kaum
muslimin untuk selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya
sehingga Allah akan menambah karunia-Nya.<span style="color: red;"> </span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;">. . nikmat-nikmat Allah diperoleh melalui ketaatan dan akan hilang dan berkurang dengan kemaksiatan dan kemungkaran. . . </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Kami ingatkan kepada wanita ini untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Dia Subhanahu wa Ta'ala berfirman,</span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: small;">قُلْ
يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا
مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ
هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ</span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">"<i>Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.</i>" (QS. Al-Zumar: 53)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sesungguhnya
Allah sangat bahagia dan senang dengan taubatnya seorang hamba dan
kembali kepada-Nya. Hanya saja semua itu harus disertai dengan niat yang
tulus ikhlas karena Allah Ta'ala dan memperbanyak amal-amal shalih.
Diriwayatkan dari Nabi <i>shallallahu 'alaihi wasallam</i> bersabda,
“Tatkala seorang laki-laki sedang berjalan di suatu jalan ditimpa rasa
haus yang amat sangat, kemudian ia mendapatkan sumur. Iapun segera turun
ke dalamnya, dan minum airnya. Setelah merasa cukup, ia segera keluar. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sekeluarnya
dari sumur, ia mendapatkan seekor anjing yang sedang menjulur-julurkan
lidahnya sambil menjilati tanah karena kehausan. Menyaksikan pemandangan
ini, orang tersebut berkata: 'Sungguh anjing ini sedang merasakan
kehausan sebagaimana yang tadi aku rasakan.' Maka iapun bergegas turun
kembali ke dalam sumur dan mengisikan air ke dalam sepatunya. Lalu
dengan mulutnya menggigit sepatunya itu hingga ia keluar dari sumur.
Segera ia meminumkan air itu ke anjing tersebut. Allah berterima kasih
(menerima amalannya) dan mengampuninya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apakah (perlakuan) kita kepada binatang-binatang semacam ini akan mendapatkan pahala?” </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Beliau menjawab: “Pada setiap makhluq yang berhati basah (masih hidup) terdapat pahala.” (Muttafaqun ‘alaih)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dalam riwayat al-Bukhari, "Maka Allah bersyukur kepada-Nya dan mengampuni dosanya serta memasukkannya ke dalam surga." </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dalam Shahihain, Rasulullah <i>shallallahu 'alaihi wasallam</i>
bersabda: "Tatkala ada seekor anjing bolak-balik mengitari sebuah
sumur, hampir hampir dia mati karena kehausan. Tiba-tiba seorang wanita
pelacur dari golongan pelacur Bani Israil melihatnya. Dengan segera,
wanita tersebut melepas terompah sepatunya. Lalu ia menampung air
dengannya dan meminumkannya ke anjing tersebut. Dengan amalnya ini, dia
diampuni (oleh Allah dari dosa-dosanya)."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dan
sahnya taubat wanita tersebut tidak disyaratkan harus memberitahu kepada
suaminya tentang perbuatan zinanya itu, jika Allah menutupi aibnya
tersebut dan tidak menyingkapnya. Dan tidak memberitahukan perbuatan
dosa kepada suami bukan termasuk perbutan dusta dan bohong. </span></div>
<blockquote>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;">Dia wajib untuk menutupi aib dirinya tersebut dan tidak memberitahukan perbuatan masa kelamnya kepada seseorang. </span></span></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Juga
tidak disyaratkan melaksanakan ibadah haji untuk diterimanya taubat.
Hanya saja, apabila Allah memberikan kelapangan rizki dan kemudahan
baginya, maka dia wajib melaksanakan ibadah haji ke Baitullah al-Haram.
Dan itu lebih menjadikan taubatnya diterima dan dosanya diampuni.
Wallahu a'lam.(</span><b><span style="font-size: x-small;">Purnomo WD/voa-islam.com)</span></b></div>
</div>zulkarnainihttp://www.blogger.com/profile/05445051021362877433noreply@blogger.com0